Segera Buka Fakultas Kedokteran, IPB Siap Kembangkan Inovasi Biomedis

MONITORDAY.COM - Institut Pertanian Bogor kembali membuat gebrakan. Kali ini IPB siap untuk membuka Fakultas Kedokteran. Kampus yang berdiri pada tahun 1963 ini sejak lama membuka prodi-prodi non pertanian, misalnya ekonomi pembangunan, ekonomi syariah, ilmu komputer dll. Kali ini IPB membuka jurusan non pertanian baru yang cukup bergengsi, yakni ilmu kedokteran.
Sebelum jurusan ini dibuka, sudah ada ilmu kedokteran hewan. Jika fakultas kedokteran terealisasi, maka hal ini akan menjadi lompatan jauh bagi IPB. Dilansir dari Good News From Indonesia, Arif Satria, selaku rektor IPB mengonfirmasi jika institut yang ia pimpin siap membuka program Pendidikan Kedokteran Umum di tahun ini (2022). Bukan hal baru, Arif menjelaskan jika hal tersebut sebenarnya merupakan rencana yang sudah dirancang sejak lama.
“Ini proses panjang yang sudah direncanakan sejak awal tahun 2000-an” ungkap Arif.
Munculnya kabar ini tentu menimbulkan pertanyaan, karena pada dasarnya IPB sendiri selama ini terlanjur lekat dengan identitasnya di bidang pertanian. Menjawab hal tersebut, Arif juga menyampaikan alasannya secara mendetail.
“Kita bicara pertanian (agromaritim) tidak hanya bicara pangan, tidak hanya energi, bio-material, tapi kita juga harus bicara tentang kesehatan. Karena kita tahu bahwa dunia kesehatan kita saat ini didominasi oleh impor obat-obatan, padahal kita memiliki keanekaragaman hayati luar biasa yang menjadi modal bagi kita untuk mengembangkan kedaulatan di bidang kesehatan” paparnya.
Menjawab mengenai cara yang dilakukan IPB untuk memastikan perannya sebagai institusi yang mencetak SDM unggul di bidang pertanian sekaligus sejumlah riset dan pengembangan pangan tetap berjalan dengan baik, Arif memastikan jika hal tersebut tidak akan dikesampingkan.
Justru Arif menuturkan, jika nantinya IPB akan membangun konsep one health. Yakni ilmu terkait pangan, pertanian, dan kelautan atau yang disebut agromaritim akan dielaborasikan dengan dunia kesehatan.
"Masuk dunia kesehatan, terus pangan diabaikan? Ya tidak. Akan ada pengembangan yang lebih masif di masyarakat," pungkasnya.