Rocky Gerung Produk Gagal?

MONITORDAY.COM - Kampus adalah "pabrik industri otak" yang telah menghasilkan manusia-manusia unggul. Namun kampus sebagai industri otak dan pemikiran, juga punya produk manusia gagal. Pertanyaannya, apakah Rocky Gerung termasuk salah satunya?
Jika diamati dari sepak terjangnya, ketika setiap anak bangsa bahu-membahu dan saling bersinergi untuk kemajuan indonesia, Rocky Gerung malah muncul dengan tudingan dan hasutan yang mendorong orang untuk saling benci, tidak percaya bahkan pesimisme.
Bisa jadi, pikiran-pikiran yang disampaikan Rocky Gerung adalah upaya untuk menarik perhatian publik agar dia terlihat bukan sebagai produk gagal, tapi produk unggul dari pabrik industri otak itu.
Sayangnya, ia terlihat pintar dan pandai memutar kata tanpa data kuat. Watak begini biasanya adalah salah satu ciri produk gagal karena ingin menutupi kelemahan-kelemahannya.
Apa yang dilakukan Rocky Gerung ini mengingatkan kita kepada kaum sophisme yang meyakini kebenaran sebagai sesuatu yang relatif. Dalam memperdebatkan kebenaran, mereka menggunakan retorika kosong yang tampak hebat tetapi hampa dan penuh kepalsuan untuk menipu dan memperdaya orang banyak.
Pernyataan-pernyataan miring yang disampaikan Rocky Gerung kepada presiden Jokowi adalah bagian dari upaya mencari panggung akrobatik dengan membakar emosi dan kemarahan rakyat.
Rocky Gerung selalu mengglorifikasi dirinya sebagai seorang intelektual dan pemikir. Padahal, tampaknya, ia produk gagal dari pabrik industri otak itu. Ia cuma hasil produk pabrik kata-kata sinisme.
Sayang sekali, upaya-upayanya hanya mempertontonkan kesempitan berpikir, bisa jadi semacam kedunguan. Kenapa begitu? Karena apa yang ia sampaikan bukanlah solusi. Hanya kata-kata kebencian yang dibuat seakan-akan itu kritik. Silakan amati sendiri, No Rocky No Party, produk gagal atau bukan?