Rizal Ramli: Kali Ini Sri Mulyani Benar

MONITORDAY.COM - Ekonom senior Rizal Ramli mengamini perhitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia akan keluar dalam jajaran negara middle income trap jika ekonomi nasional tumbuh 8% tiap tahun.
"Kali ini SMI (Sri Mulyani) benar, butuh pertumbuhan 8 persen per tahun sampai 2045 agar RI jadi negara maju," kata Rizal kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).
Rizal sudah dari sejak lama menyampaikan Indonesia bisa keluar dalam jajaran negara middle income trap jika ekonomi tumbuh antara 7-8% tiap tahun.
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar itu tiap tahunnya maka pendapatan per kapita masyarakat pada 2045 bisa Rp 320 juta per tahun atau Rp 27 juta per bulan.
Namun mantan anggota panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mengingatkan bahwa selama ini tingkat pertumbuhan ekonomi RI selalu di bawah 6% akibat kesalahan rumus.
"Rumusnya hanya utang dan menaikkan harga. Terbukti gagal!" tegasnya.
Selain itu Rizal juga sudah sering menyoroti soal ekonomi makro yang disebut oleh Sri Mulyani dalam seminar bertema Indonesia Emas 2045: Lulus dari Middle Income Trap, Jumat (27/11) kemarin stabilitasnya harus dijaga agar ekonomi nasional bisa tumbuh tinggi.
Namun yang terjadi kebijakan makro ekonomi yang dibuat sangat super konservatif. Antara lain melakukan pengetatan kebijakan, mengejar pajak usaha kecil dan memotong anggaran di tengah perlambatan ekonomi yang justru membuat ekonomi makin nyungsep.
"Pendekatan-pendekatan seperti itu harus diubah dengan cara-cara yang lebih inovatif," kata Rizal dalam satu kesempatan.
Menurut Rizal agar mampu menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia harus mengubah sistem ekonomi yang selama ini bergantung pada pasar dan utang dari negara lain. Indonesia harus mencontoh Jepang dan China yang berhasil mendorong pertumbuhan ekonominya tanpa mengandalkan bantuan dari negara lain.
Lebih lanjut mantan Menko Perekonomian era Pemerintahan Gus Dur ini mengingatkan komponen paling besar dari GDP Indonesia adalah konsumsi. Sehingga cara paling cepat untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggenjot konsumsi terutama untuk golongan menengah bawah.
"Ini terbukti di zaman pemerintahan Gus Dur. Kita naikkan gaji pegawai negeri 125% dalam 21 bulan akibatnya 95% dibelanjakan, sektor ritel hidup dan akhirnya ekonominya hidup. Dalam 21 bulan itu kita bisa genjot pertumbuhan ekonomi naik 7,5 persen dari minus 3 persen menjadi 4,5 persen," kata Rizal Ramli dalam kesempatan berbeda.[]