Risiko Investasi Turun Sementara Utang BUMN Karya Naik

Risiko Investasi Turun Sementara Utang BUMN Karya Naik
Tol sebagai salah satu proyek infrastruktur/ net

MONITORDAY.COM - Kondisi ekonomi Indonesia penuh tantangan. Pandemi hingga April jni menunjukkan angka-angka yang terkendali. Meski demikian ancaman kenaikan angka penularan pasca libur panjang lebaran masih menghantui. Indonesia harus belajar dari India yang mengalami peningkatan tajam setelah sekian bulan berada dalam zona aman. 

Ada kabar baik dan kabar buruk yang harus dicermati menyangkut perkembangan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini. Jika Indonesia mampu mengantisipasi perkembangan tersebut bukan tidak mungkin akan mencapai titik optimalnya. Dengan kata lain Indonesia dapat menempatkan diri di jajaran negara-negara maju. 

Kabar baiknya, risiko investasi Indonesia yang tercermin dalam credit default swap (CDS) mengalami penurunan sejak akhir Maret lalu. Walaupun, IHSG masih dalam tren melemah dan kurs rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Investasi adalah instrumen penting dalam pertumbuhan ekonomi. 

Sementara kabar buruknya utang BUMN Karya menumpuk. Covid mengakibatkan aktivitas bisnis relatif terhenti, termasuk adanya pembatasan mobilitas barang dan manusia. 

Di sektor konstruksi berakibat minim termin progres pekerjaan proyek yang bisa ditagihkan ke customer.

Rata-rata revenue BUMN karya pun turun sampai dengan 70%. Sementara biaya bunga dan fixed cost lain tetap jalan. Akibatnya mereka rugi atau laba terkoreksi tahun ini. 

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada tahun lalu meraih pendapatan Rp 16,53 triliun, anjlok 39,23% dari tahun sebelumnya. Laba bersih WIKA pun turun signifikan hingga 91,87% menjadi Rp 185,77 miliar.