Ridwan Kamil Ungkap Strategi Pemulihan Sungai Citarum Dihadapan Pemimpin Dunia

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memaparkan strategi pemulihan Sungai Citarum dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia ke-26 tentang Perubahan Iklim atau COP 26 di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).
Di forum tersebut, ia juga menegaskan, pentingnya daur ulang sampah plastik untuk mengurangi pencemaran sampah di laut.
Pria yang akrab disapa Ridwan Kamil mengatakan, program Citarum Harum digulirkan awal 2018.
Awalnya sungai sepanjang 297 kilometer ini dikenal sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Citarum tercemar sampah domestik, limbah industri, dan kotoran ternak.
Pada Februari 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pemulihan Citarum dalam tujuh tahun.
”Setelah tiga tahun, kualitas airnya membaik. Dari semula berstatus cemar berat, kini menjadi cemar ringan,” sebut Emil dipantau redaksi melalui kanal Youtube Indonesia Pavilion.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil menampilkan sejumlah gambar yang membandingkan kondisi Citarum pada 2020 dengan sebelum 2018.
Salah satunya adalah gambar hulu sungai tersebut di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, yang dipenuhi eceng gondok sebelum program Citarum Harum.
Kemudian gambar lainnya menampilkan pencemaran sampah domestik dan limbah pabrik di beberapa lokasi, seperti di Bojongsoang dan Karawang.
”Sekarang anak-anak di desa bisa berenang kembali (di Citarum),” sebutnya.
Kang Emil menjelaskan, revitalisasi Citarum melibatkan banyak pihak, di antaranya militer. Lalu, pihaknya menerapkan konsep pentahelix yang mengoordinasikan lima unsur, yaitu pemerintah, komunitas atau masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media.
”Kami mempunyai 12 program, termasuk dalam mengatasi pencemaran sampah. Konsep kolaborasi ini sangat efektif,” paparnya.
Dikatanya Kang Emil, saat ini pihaknya fokus mengurangi pencemaran sampah plastik lewat program daur ulang. Adapun program itu berkolaborasi dengan aplikasi Octopus yang akan menjemput sampah plastik dari rumah warga.
Sampah tersebut kemudian didaur ulang di pabrik untuk kembali dijadikan produk botol plastik.
”Kami membuat sistem ekonomi sirkular. Jadi, lewat aplikasi, sampah bisa dikirim ke pabrik,” lanjutnya.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).