Ridwan Kamil Dorong Pondok Pesantren di Jabar Turut Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Ridwan Kamil Dorong Pondok Pesantren di Jabar Turut Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Pemerintah pusat terus berupaya menggencarkan pemberian vaksinasi untuk masyarakat dengan tujuan mempercepat terwujudnya herd immunity. 

Hal serupa juga tengah digalakkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) .

Maka dari itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mendorong kepada seluruh stakeholder untuk turut serta menyukseskan vaksinasi Covid-19, termasuk pada lembaga pendidikan.

Terkait hal ini, Ridwan Kamil meminta peran serta seluruh Pimpinan Pondok Pesantren di Jabar bersedia menggelar program vaksinasi untuk masyarakat serta warga sekitaran pondok pesantren.

"Kami mengajak kepada (para pimpinan) Pondok Pesantren untuk menyelenggarakan program vaksin di pesantrennya," kata Ridwan Kamil dalam acara silaturahmi virtual bersama para pengasuh pondok pesantren se-Jabar, Minggu (25/7/2021).

"Karena dengan begitu tentunya ujung-ujungnya (vaksinasi) akan mengurangi potensi kematian jika terpapar Covid-19," lanjutnya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, mulai Agustus mendatang pihaknya telah menyiapkan beberapa lembaga pendidikan sederajat SMA sebagai pusat pemberian vaksin.

Dia pun berharap, di waktu yang bersamaan itu, para pimpinan pondok pesantren di Jabar juga dapat melakukan program vaksinasi yang sama.

"Mulai Agustus sekolah-sekolah SMA SMK sudah kami siapkan sebagai pusat penyuntikan vaksin, kami manfaatkan untuk tempat penyuntikan vaksin, definisi sekolah juga termasuk pada Pesantren," ungkap Kang Emil.

Menurutnya, dengan upaya masifnya penyelenggaraan vaksinasi tersebut maka diyakini antibodi dari masyarakat terutama para santri dapat lebih baik.

Apabila terpapar Covid-19, kata Kang Emil, pasien yang bersangkutan diyakini tidak memiliki gejala yang mengkhawatirkan. Sehingga, tingkat kematian akibat Covid-19 khususnya di Jabar bisa lebih rendah dan terkendali.

"Mari kita bersama-sama berikhtiar untuk membangun antibodi, santri, masyarakat kita di pesantren dan ujung-ujungnya kalaupun terpapar pun tingkat kesembuhannya tinggi tingkat kematiannya rendah," sambungnya.