Respon Wagub DKI Soal Kecelakaan Maut Bus Transjakarta

Respon Wagub DKI Soal Kecelakaan Maut Bus Transjakarta
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Bus Transjakarta terlibat dalam kecelakaan maut di Jalan MT Haryono pada Senin (25/10/2021) kemarin. 

Kecelakaan maut ini telah memakan korban sebanyak 33 orang dengan perincian dua orang meninggal dunia dan yang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Dari 2 orang yang meninggal, salah satunya adalah sopir Transjakarta.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat bicara merespon peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, tidak mudah menjadi sopir Transjakarta. 

Menurut dia, tantangan terbesar bagi sopir Transjakarta yaitu melawan kebosanan dan kejenuhan.

Hal itu tersebut disampaikan Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/10/2021) malam.

“Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran kita semua untuk lebih hati-hati, memang harus dipahami jadi supir bus Transjakarta itu berat karena dalam koridor yang lurus,” katanya. 

Terlebih sopir Transjakarta harus mengemudi bus dalam jalan yang lurus dengan pembatasan jalan yang sudah diatur di kiri dan kanannya. Menurutnya, hal tersebut tentu membosankan dan menjebuhkan sehingga bisa dipahami juga ada sopir yang mengantuk.

“Kalau jadi sopir itu lurus, kiri kanan ada pembatas, itu sangat membosankan sangat menjenuhkan. Dan itu wajar lebih cepat ngantuk dibandingkan kita di jalan biasa,” ungkap Riza.

Maka dari itu, Riza meminta Transjakarta mengevaluasi mekanisme kerja para petugasnya agar bisa mencegah sopirnya ngantuk atau kelelahan.

Selain itu, Transjakarta juga harus bisa memastikan para petugasnya khususnya sopir dalam kondisi prima dan sehat saat bertugas.

“Jadi memang ini akan kita evaluasi, saya sudah minta Transjakarta supaya dievaluasi terkait jam operasional, memastikan vitamin takutnya nanti ngantuk apalagi yang tugasnya pagi jam 3 sudah keluar. Itu harus diperhatikan, nanti kita carikan solusi yang terbaik,” pungkasnya.