Relawan Jokowi Tolak Gerakan Boikot Nasi Padang
Dalam rangka syukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sekaligus bentuk penolakan terhadap aksi boikot Nasi Padang, yang beberapa hari terakhir ini lagi viral, Komunitas Masyarakat Minang Jabodetabek pendukung Paslon 01 menggelar acara "Makan Basamo".

MONITORDAY.COM - Dalam rangka syukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sekaligus bentuk penolakan terhadap aksi boikot Nasi Padang, yang beberapa hari terakhir ini lagi viral, Komunitas Masyarakat Minang Jabodetabek pendukung Paslon 01 menggelar acara "Makan Basamo".
Acara yang diisi dengan makan bersama masakan padang ini, dihadiri oleh beberapa relawan Jokowi, diantaranya perwakilan dari Balad Jokowi, Aliansi Alumni Perguruan Tinggi Sumatera Barat, Srikandi Banten, serta Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sekjen Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia, Dedi Warman menyesalkan adanya upaya untuk boikot makan di rumah makan Padang. Bagi Dedi, pilpres bukannya kompetisi antar suku.
"Persaingan antar suku sudah selesai pada tahun 1928. Sekarang bukan masanya lagi," ujar Dedi, dalam acara yang digelar di Restoran Sederhana Sunan Giri, Jakarta Timur Minggu (28/4) itu.
Dedi mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya dalam organisasinya akan menyebarkan hasil-hasil kerja yang sudah dilakukan oleh Jokowi.
"Mari kita tunggu sama-sama. Kami dari unsur relawan jokowi tidak ada boikot masakan padang" tuturnya.
Sementara Ketua Koordinator Pusat Balad Jokowi, Muchlas Rowie mengatakan bahwa persoalan pilpres sebenarnya sudah selesai, namun masyarakat saat ini yang justru di provokasi sehingga timbulnya konflik.
Karena itu, Muchlas tidak ingin adanya gerakan boikot semacam itu, karena selain itu akan menimbulkan konflik, menurutnya, masakan padang merupakan salah satu menu favorit orang Indonesia.
"Kami yang dari Jawa Barat saja sangat menyayangkan adanya gerakan boikot ini. Kita tau semua lah masakan padang menjadi favorit masyarakat Indonesia," tuturnya.
Muchlas pun menyinggung, bahwa Presiden Jokowi telah mencontohkan telah makan masakan padang, yang berarti tidak ada pembedaan, tetap mengakomodir, meskipun suara Jokowi di Sumatera Barat kalah cukup telak. "Itu berarti tidak relevan gerakan boikot itu," tuturnya.
Muchlas mengimbau, agar para relawan bisa memberi edukasi ke masyarakat bahwa gerakan boikot tersebut tidak dibenarkan. Masyarakat jangan sampai bisa diprovokasi oleh hal yang berpotensi akan menimbulkan konflik.