Rektor UMC Dorong Penguatan Narasi Moderasi Islam Berkemajuan

MONITORDAY.COM - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T mengatakan nilai-nilai Islam Wasatiyah merupakan nilai universal yang tidak bertentangan dengan agama lain.
Karena itu, menurutnya, nilai-nilai ini tetap dapat diajarkan kepada para peserta didik secara keseluruhan. Sehingga, selain Muslim, pelajar dari agama lain juga bisa mendapatkan pelajaran berkaitan dengan nilai-nilai Islam Wasatiyah.
"Sehingga keislaman Muhammadiyah beridentitas Islam Moderat-Berkemajuan (Wasathiyah)," kata Arif di Seminar Sehari " Penguatan Narasi Moderasi Islam Berkemajuan: Kontribusi Muhammadiyah di Tingkat Nasional dan Global, di Hotel Patra Cirebon, Sabtu (4/12/2021).
Menurut Arif, artinya, jika diletakkan di antara kutub-kutub pemahaman keislaman lain, posisi Muhammadiyah berada ditengah, tidak ekstrem kekiri, liberal dan sekuler, juga tidak ekstrem kekanan, konservatif maupun fundamentalis.
Lantas bagaimana mengaktualisasikan nilai moderat wasathiyah dalam pendidikan? tanya Arif, karena aktualisasi menjadi pilihan kata yang tepat bagi sebuah organisasi atau gerakan untuk memaksimalkan potensinya dalam menjawab segala tantangan yang ada di depan mata.
UMC di usianya yang ke 21 tahun, dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Seperti kelengkapan fasilitas-fasilitas pendidikan sebagai penununjang dalam pembelajaran muhammadiyah juga terlihat terus mengembangkan nya sesuai perkembangan zaman. Begitupun dengan capaian hibah penelitian dan keterlibatan di berbagai event nasional dan internasional.
Kemajuan ini, ujar Arif, tak dipungkiri berkat upaya Muhammadiyah yang mendorong Narasi Moderasi Islam Berkemajuan.
Oleh karena itu, Arif mengajak agar narasi berkemajuan harus selaras dengan pentingnya komitmen dan konsistensi muhammadiyah dalan mencerdaskan bangsa Indonesia.
Perlu disampaikan, kegiatan ini menghadirkan pembicara Nasional seperti Prof. Dr. Dadang Kahmad.M.Si, Prof. Hilamn Latief,Ph.D, Prof. Dr. Ahmad Dahlan,M.Ag, Dr. Muchlas Rowi dan Dr. Arief dan Dadang Syaripudin.