Reklamasi Teluk Jakarta Strategi Tiongkok Kuasai Ekonomi Indonesia

Tiongkok menggunakan strategi One Belt One Road (OBOR) yang melalui 45 negara dengan salah satunya adalah jalur laut Indonesia.

Reklamasi Teluk Jakarta Strategi Tiongkok Kuasai Ekonomi Indonesia
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM- Keinginan pemerintah melanjutkan proyek reklamasi Teluk Jakarta dinilai bukan solusi mengurai permasalahan banjir di Jakarta. Namun, hanya akan menguntungkan golongan elit.

Demikan disampaikan Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais kepada awak media usai seminar Stop Reklamasi Teluk Jakarta di ruang KK-1 Gedung Nusantara Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).

Tokoh reformasi ini secara tegas menentang kebijakan pemerintah pusat ini. Bahkan Amien menantang Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan untuk adu data terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Luhut menyatakan bahwa reklamasi teluk Jakarta harus tetap dilanjutkan. Pasalnya, setiap tahun tanah di Jakarta mengalami penurunan 17,5 cm hingga 23 cm di beberapa tempat.

“Jika data saya salah maka silahkan lanjut proyek tersebut,” tantang Amien.

Ia tetap berpendapat proyek reklamasi teluk Jakarta harus dihentikan dengan mempertimbangkan segala aspek, baik lingkungan maupun hukum. "Reklamasi harus dimoratorium dan apabila Pak Luhut mempunya fakta-fakta tentang pentingnya reklamasi maka itu perlu dibicarakan," imbuhnya.

Selain itu, Mantan Ketua Umum PAN ini menegaskan bahwa proyek reklamasi Teluk Jakarta ini hanya menguntungkan Tiongkok. Menurutnya proyek tersebut adalah salah strategi yang dipakai Tiongkok untuk membangun jalur ekonomi mereka.

“Untuk mencapai itu Tiongkok menggunakan strategi One Belt One Road (OBOR) yang melalui 45 negara dengan salah satunya adalah jalur laut Indonesia,” tegasnya.