Realisasi KUR 2018 Di Atas Ekspektasi Awal Tahun

Di tengah tekanan ekonomi akibat melemahnya nilai tukar Rupiah, geliat ekonomi di sektor UMKM masih tampak menggembirakan. Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di atas ekspektasi awal tahun. Pemerintah sempat menaikan target penyaluran KUR setelah melihat capaian semester I/2018.

Realisasi KUR 2018 Di Atas Ekspektasi Awal Tahun
ilustrasi proses pengajuan KUR (c) kontan..co.id

MONITORDAY.COM - Di tengah tekanan ekonomi akibat melemahnya nilai tukar Rupiah, geliat ekonomi di sektor UMKM masih tampak menggembirakan. Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di atas ekspektasi awal tahun. Pemerintah sempat menaikan target penyaluran KUR setelah melihat capaian semester I/2018.

 

Target penyaluran KUR tahun ini naik menjadi Rp123,56 triliun dari sebelumnya dipatok Rp120 triliun. Pencapaian ini tetap berada pada koridor NPL atau kredit macet di kisaran 0,11%. Indikator ini menunjukkan bahwa penyaluran kredit memenuhi azas kehatian-hatian dan kepatuhan.

 

Salah satu entitas perbankan yang memiliki kinerja baik dalam penyaluran KUR adalah Bank Mandiri. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat, per September 2018 telah menyalurkan KUR sebesar Rp14,1 triliun atau 80,5% dari target 2018 sebesar Rp 17,5 triliun.

 

KUR disalurkan kepada lebih dari 200.000 pelaku usaha dengan kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Kredit disalurkan dengan cermat sesuai ketentuan pada nasabah yang benar-benar membutuhkan dan memiliki usaha produktif yang sehat.

Sektor produksi menjadi prioritas dalam penyaluran KUR Bank Mandiri. Sektor produksi yang dimaksud antara lain terdiri dari jasa produksi, pertanian, perikanan, dan industri pengolahan. Tanpa menafikan sektor perbankan, sektor produksi menjadi basis perekonomian negara.

 

Hingga triwulan ketiga 2018, realisasi KUR Bank Mandiri mengalir pada sektor produksi sebesar Rp6,65 triliun atau 49,42% dari total penyaluran. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi yang menggembirakan. Masyarakat lebih produktif dan mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar dengan produk-produk yang dihasilkannya.    

 

Pertanian berkontribusi 18,63%, perikanan 0,25%, industri pengolahan 4,24%, dan jasa produksi menyumbang 26,31%. Komposisi ini memberi gambaran tentang geliat aktivitas ekonomi rakyat yang terus bergerak di tengah berbagai tekanan ekonomi baik pada skala global maupun nasional.

KUR tersebar pada sejumlah sektor lapangan usaha. Komposisinya memperlihatkan bahwa sektor perdagangan masih mendominasi dengan sumbangsih lebih dari 50%. Hal ini terkait erat dengan potensi pasar dan konsumsi masyakarat. Kemudian diikuti oleh pertanian, perkebunan, dan kehutanan sekitar 21%. Pada sektor-sektor inilah yang akan diperkuat agar postur perekonomian nasional semakin berdaya saing.