Rapat Bareng Luhut, Ganjar Usul Ada Skenario Penanganan 50 Ribu Kasus COVID-19 Dalam Sehari

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menggelar rapat bersama dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan lonjakan kasus COVID-19.
Politikus PDIP itu mengusulkan harus membuat skenario penanganan 50 ribu kasus dalam sehari.
"India itu 300 ribu sehari, kemarin kita rapat sama Pak Menko Marves, kita harus membuat skenario 50 ribu sehari, 50 ribu sehari, kita membuat skenario itu," kata Ganjar dalam webinar 'Strategi Komunikasi Presiden dan Kepala Daerah dalam Penanganan Pandemi COVID-19', Jumat (9/7/2021).
Menurut dia, ada kekhawatiran dari masyarakat. Namun, dirinya belajar dari pengalaman dalam penanganan pandemi COVID-19 di India.
"Maka sebenarnya ada kepanikan, ada ketakutan di tingkat masyarakat, dan kita sudah tahu kok sebenarnya setiap libur panjang pasti terjadi sesuatu, dan itu kenaikan. Apa yang terjadi di India saat itu? Kegiatan keagamaan, yang kedua kampanye pilkada," tutyr Ganjar.
Selain itu, Ganjar membahas soal testing dan meningkatnya kasus COVID-19 secara perlahan. Menurutnya, integrasi data kasus COVID-19 penting.
"Pada saat kita merangkak naik, kita mulai membaca, testing kita tidak terlalu tinggi, ngeyel-ngeyel juga banyak, ndablek-ndablek juga banyak. Gitu kan, eh data kita kadang-kadang masih berkelahi, sehingga awal-awal itu di tengah pandemi mencoba komunikasi dengan terbuka. Integritas data menurut saya penting," jelasnya.
Lalu, Ganjar menyebutkan terkait kepala daerah yang khawatir dengan kasus COVID-19 tinggi karena takut dicap zona merah. Namun, ia menilai hal tersebut salah. Maka dari itu, lanjut Ganjar, kepala daerah tak perlu takut testing Corona banyak.
'Waktu itu banyak kepala daerah, kayak kami-kami ini ketakutan, mbak, bapak/ibu, ketakutan semua, wah nanti kalau kasusnya di Jawa Tengah tinggi, umpama di Solo, Semarang, tinggi, dapat stempel nggak perform. Karena takut dapat stempel nggak perform, dikurangi, karena dikurangi, maka kemudian seolah-olah ini menjadi seolah yang baik, seolah-olah," urainya.
"Maka Jakarta memandangnya tingkat kesuksesan yang terjadi di daerah itu adalah kalau daerahnya zona hijau, salah besar saya besar. Makanya Jawa Tengah saya kumpulin, bapak/ibu yang penting testing Anda banyak, jangan takut zonanya merah atau tidak," sambungnya.