Raker Dengan DPR, Kapolri Paparkan Kasus Novel

Kapolri Jenderal Idham Azis memaparkan perkembangan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan kepada Komisi III DPR. Ia berkomitmen akan terus mencari pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Raker Dengan DPR, Kapolri Paparkan Kasus Novel
Kapolri, Jenderal Idham Azis

MONITORDAY.COM - Kapolri Jenderal Idham Azis memaparkan perkembangan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan kepada Komisi III DPR. Ia berkomitmen akan terus mencari pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Menurut Idham, penyelidikan suatu kasus bergantung pada alat bukti yang ada, sehingga pengungkapannya ada yang sulit, tapi ada pula yang mudah.

"Dalam kasus penyiraman air keras terhadap korban saudara Novel Baswedan, Polri telah bekerja secara maksimal melakukan langkah-langkah penyidikan dengan berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti KPK, Kompolnas, Komnas HAM, Ombudsman, para pakar nasional, bahkan dengan kepolisian Australia AFP," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

Selanjutnya, Idham melaporkan langkah yang telah dilakukan Polri untuk mengungkap kasus Novel. Misalnya, pemeriksaan 73 saksi, pemeriksaan terhadap 38 titik CCTV di sekitar lokasi yang berkoordinasi dengan AFP, pemeriksaan daftar tamu hotel serta penghuni kontrakan dan kamar kos di sekitar TKP.

"Pemeriksaan terhadap 114 toko kimia yang berada pada radius 100 Km dari TKP, rekonstruksi wajah yang diduga pelaku, mengamankan 3 orang saksi yang dicurigai dan memeriksa alibi mereka dan dengan hasil tidak terbukti, mempublikasikan sketsa wajah dan mencari orang yang dicurigai sebagai pelaku, membuka media hotline 24 jam dengan nomor 0813398844474 dan menindaklanjuti setiap info yang masuk. Membentuk tim pengawas internal untuk melaksanakan audit terhadap proses penyidikan, berkoordinasi dan membuka ruang komunikasi dengan pihak eksternal yaitu KPK, Komnas HAM, Kompolnas dan Ombudsman," tuturnya.

Lebih lanjut, Idham mengatakan telah melaksanakan rekomendasi dari Komnas HAM untuk membentuk tim pakar dan tim pencari fakta. Kemudian, Polri juga telah membentuk tim teknis yang bekerja sama dengan KBRI Singapura untuk memeriksa riwayat kesehatan korban.

"Melakukan pendalaman terhadap sketsa wajah terduga pelaku dengan 282 data yang kita dapatkan dari Disdukcapil," lanjutnya.

Idham pun memastikan pihaknya akan terus mencari pelaku penganiayaan terhadap Novel. Selain itu, ia juga memastikan akan memberikan akses seluas-luasnya terhadap tim dari KPK untuk mengungkap kasus Novel ini.

"Selanjutnya Polri akan terus melakukan pencarian pelaku dan akan memberikan akses seluas-luasnya terhadap tim dari KPK untuk melakukan verifikasi terhadap proses penyidikan yang dilakukan Polri," tambahnya.