Pung Nugroho Saksono: Kapal Asing Manfaatkan Wabah Covid-19 Untuk Curi Ikan di WPP-NRI

Direktur Pemantauan Operasi Armada PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono menilai Kapal Ikan Asing (KIA) Ilegal tampaknya gencar melakukan aksi illegal fishing ditengah pandemi virus corona atau Covid-19. Namun aksi KIA ilegal selalu gagal dan berhasil ditangkap di era Menteri KKP, Edhy Prabowo.

Pung Nugroho Saksono: Kapal Asing Manfaatkan Wabah Covid-19 Untuk Curi Ikan di WPP-NRI
Direktur Pemantauan Operasi Armada PSDK-KKP, Pung Nugroho Saksono (dok: monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Kapal Ikan Asing Ilegal tampaknya makin gencar melakukan aksi illegal fishing ditengah pandemi virus corona atau Covid-19. Meski virus ini telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia namun laut Indonesia yang terkenal kaya dengan berbagai jenis ikan masih menjadi incaran KIA ilegal.

Menyikapi kondisi tersebut, Kapal Pengawas Direkorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) semakin intensif melakukan pengawasan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI)

Demikian disampaikan Direktur Pemantauan Operasi Armada PSDK-KKP, Pung Nugroho Saksono kepada monitorday.com, Sabtu malam (11/4/2020) saat memimpin langsung penangkapan KIA Ilegal di 2 WPP-NRI yakni laut Selawesi dan Natuna Utara. 

"Selama 24 jam kami pantau dengan satelite pergerakan KIA Ilegal ini. Kami berhasil deteksi, mereka mengelabui aparat Ditjen PSDKP dengan menamai bahasa Indonesia nama kapal asing mereka," ujarnya.

Area rentan pencurian ikan

Lanjut pria kelahiran Yogyakarta yang sering disapa Ipunk, ada dua WPP-NRI yang sangat rawan illegal fishing adalah Laut Natuna Utara, Selat Malaka dan sepanjang laut Sulawesi bagian utara hingga pasifik di pulau Morotai Maluku Utara.  

Wilayah yang disebut ini kerap dijumpai KIA Ilegal yang melancarkan aksi pencurian ikan. Namun aksi mereka selalu gagal dan berhasil ditangkap oleh Kapal Pengawas PSDKP-KKP.

Upaya PSDKP KKP perkuat Operasi Armada

Ia mengapresiasi upaya Menteri KKP, Edhy Prabowo yang terus memperkuat operasi armada seperti penambahan senjata bagi petugas, hari operasi armada yang sebelumnya di tahun 2019 hanya 85 hari namun meningkat menjadi 150 hari pada 2020. 

Penambahan hari operasi armada, ujar Pung memberikan pesan bahwa KIA Ilegal tidak memiliki peluang memasuki WPP-NRI lagi. 

"Saya amati kapal Asing Ilegal ini juga mempelajari hari-hari operasi armada, seolah-olah mencari kelengahan. Saat KP PSDKP-KKP tidak melakukan pemantauan. Mereka segera lancarkan illegal fishing," ujarnya.

Selain itu, Jebolan Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu yang akan menyelesaikan doktoralnya tahun ini kembali memberikan apresiasi kepada Dirjen PSDKP-KKP, Tb Heru yang terus memantau kondisi Kapal Pengawas, mana yang layak beroperasi dan yang harus diremajakan juga tak luput dari pantauannya. Saat ini penambahan KP Perikanan terus digodok dengan DPR, mengingat laut indonesia sangat luas.

Sambil menyeruput kopi pahit khas KKP, Ipunk mengajak semua pihak termasuk BAKAMLA, TNI AL, POLRI dan semua komponen masyarakat agar terus bersinergi. Dengan adanya wabah Covid-19, pengawasan perlu diperkuat, shaff perlu dirapatkan , narasi positif perlu dikembangkan bahwa menjaga laut ditengah kondisi apapun menjadi tugas bersama. 

Warisan terbesar negeri ini, tambah Ipunk, adalah Laut Indonesa. Ia tak ingin bahari nusantara bernasib sama seperti laut negara lain yang kini biota bawah laut mereka sudah hancur, terumbu karang mereka sudah tidak layak. Terlebih kondisi saat ini, harus satu suara dan kompak untuk memastikan KIA ilegal tidak berani memasuki di WPP-NRI.