Puluhan Warga Baiat NII di Garut, Ridwan Kamil: Jawa Barat Kita Provinsi Pancasila

Puluhan Warga Baiat NII di Garut, Ridwan Kamil: Jawa Barat Kita Provinsi Pancasila
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menegaskan, setiap warga Indonesia wajib menganut paham Pancasila. 

Menurut dia, tidak ada tempat bagi paham-paham radikal yang bertentangan dengan ideologi negara di Tanah Air. 

"Indonesia ini, Jawa Barat ini selalu kita jaga sebagai provinsi Pancasila. Tidak boleh ada komunis di Jawa Barat, tidak boleh ada khilafah di Jawa Barat kita provinsi Pancasila," kata Ridwan Kamil di Hotel Preanger, Bandung, Minggu (10/10/2021). 

Pernyataan tersebut untuk merespons dugaan dibaiatnya puluhan warga Garut oleh NII. Doktrin yang disampaikan bahwa Indonesia adalah negara thogut. 

Terkait hal ini, Ridwan Kamil mengatakan bahwa dalam perjalanan penghayatan Pancasila, terdapat segelintir orang yang berupaya membelokan ideologi bangsa.

"Selalu ada upaya membelokkan nilai ideologi pasti. Kita lawan fenomena-fenomena ini, kita tindaklanjuti, kita berantas sampai ke akar-akarnya. Pemuda Jabar dan pemuda Indonesia harus yang Pancasilais," ujarnya. 

Sebelumnya, sebanyak puluhan warga Kecamatan Garut Kota, Garut dibaiat menjadi NII. "Ajarannya yang diterima ya... menganggap negara ini thogut," sebut Lurah Sukamentri Suherman, Rabu (6/10/2021) lalu. 

Suherman pun menyampaikan informasi tentang puluhan warga dibaiat masuk NII ini terungkap usai ditemukan pengakuan salah seorang anak kepada orang tuanya. 

Diketahui, anak tersebut masih remaja dan berjenis kelamin laki-laki. Ia mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang. 

Usai mendapatkan informasi tersebut, Suherman langsung melakukan pendataan. Hasilnya, ditemukan ada 59 orang yang mengaku dibaiat masuk NII. 

"Ada 59 kalau didata. Ada orang tua, ada anak-anak," ungkap Suherman. 

Lalu, Suherman langsung menemui keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan kasus tersebut dengan dibantu pihak terkait. 

"Hasil dari tabayun, ada islah alhamdulillah yang bersangkutan menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orang tua dan ajaran yang sesuai," jelasnya.