PSI Ragukan Komitmen Capres Prabowo Memberantas Korupsi
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, menanggapi Calon Presiden 02 Prabowo Subianto yang mengindikasikan kewajaran apabila eks napi korupsi diusung sebagai caleg asalkan uang yang dikorupsi tidak seberapa.

MONITORDAY.COM - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, menanggapi Calon Presiden 02 Prabowo Subianto yang mengindikasikan kewajaran apabila eks napi korupsi diusung sebagai caleg asalkan uang yang dikorupsi tidak seberapa.
"Hal ini mempertontonkan kepada publik seberapa rendah komitmen anti korupsi pak Prabowo. Bahkan saya menilai beliau mendukung koruptor untuk tetap berkiprah di jagad politik nasional. Ini adalah soal efek ancam bahwa sekali kamu korupsi, maka karir politikmu tamat," kata Dedek dalam siaran persnya, Selasa (22/1/2019)
Dedek juga mengingatkan bahwa komitmen anti korupsi Prabowo sebagai Capres, terlihat dari bagaimana Ketua Partai Gerindra ini dalam menyeleksi para calegnya dari koruptor.
"Pertama, saya menolak menyebut eks napi korupsi sebagai eks koruptor. Seorang pembunuh saja sudah selesai menjalani hukuman saja tetap disebut pembunuh, bukan eks pembunuh. Kedua, Pak Prabowo sebagai Ketum Gerindra memiliki power untuk menyeleksi kumpulan calegnya agar bersih dari koruptor, tapi beliau tidak melakukan itu," sambungnya.
Juru Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf ini juga mengingatkan kembali tentang bahaya korupsi walaupun jumlahnya kecil. Ia menegaskan bahwa korupsi adalah racun bagi peradaban berdemokrasi di Indonesia.
"Korupsi bukan soal besar kecilnya, korupsi adalah soal dampak sistemik. Tidak peduli besar atau kecil uang yang dikorup, dampaknya sama buruknya bagi rakyat, terutama mengingat kualitas kebijakan yang dihasilkan. Capres yang memiliki komitmen anti korupsi pasti paham ini," tutup Dedek.