Promosi Banyumas Sebagai Destinasi Budaya, Gunung Slamet Dijadikan Lokasi Acara Kolaborasi Musik Jazz dan Musik Tradisional
Rabu malam (21/11) , Lereng Gunung Slamet jadi tempat kolaborasi Kelompok Musik Jazz Asal Prancis dan Kelompok Musik Tradisi Calung Banyumasan.

MONITORDAY.COM - Rabu Malam (21/11), Lereng Gunung Slamet jadi tempat kolaborasi Kelompok Musik Jazz Asal Prancis dan Kelompok Musik Tradisi Calung Banyumasan. Ada sekitar 100-200 orang yang turut hadir dan meramaikan gelaran tersebut, sebagian dari mereka ada yang berdiri dan sebagian lainnya duduk santai, menikmati paduan harmoni tiupan saxofon, betotan bass dengan rancak calung, alat musik tradisional berbahan dasar bambu.
Kedua Kelompok Musik dengan aliran yang berbeda, Ozma dan Calung Kencana Laras Baturraden, membawakan lagu calungan yang populer di Banyumas, salah satunya berjudul 'Sekar Gadung'. Suara sinden dan tabuhan bambu yang belaras slendro membawa nuansa tersendiri dalam jazz berpadu elektro dan rock yang dibawakan oleh Ozma.
"Proyek residensi ini adalah bagian dari misi Spektakel untuk menjadikan Banyumas sebagai destinasi dari program-program seni budaya kelas dunia. Konsep kami kolaborasi antara pelaku seni tradisi dan kontemporer", jelas pendiri dan CEO Spektakel, Dimas Jayasrana, Rabu (21/11).
Selain itu, Dimas menambahkan kolaborasi ini lebih menitikberatkan pada proses kreatif antar dua produk kebudayaan yang berbeda. Menurut dia, kolaborasi ini ibarat menyuguhkan menu tradisional kraca dengan escargot khas Perancis. Atau mencampurkan wine dengan ciu.
"Program ini mendapat dukungan dari Institut Prancis di Indonesia - Kedutaan Besar Prancis dan Tsong Dao Production selaku agensi Ozma," kata Dimas sembari mengatakan keterlibatan sejumlah pihak dalan penyelengaraan di Banyumas yakni Ruang Direktori Acara Seni Budaya "Spektakel" dan komunitas 'Heartcorner'.
Kelompok musik Jazz Ozma, terbentuk sejak tahun 2011. Garapan-garapan musikal mereka senantiasa bertransformasi mengikuti pengalaman-pengalaman artistik yang mereka dapat. Ozma juga kerap melibatkan seniman-seniman visual dalam berbagai kolaborasi.
"Karya mereka dapat dinikmati dalam rupa konser-sinema dan konser-foto. Di banyumas baru pertama kali ini mereka berkolaborasi dengan kelompok seni tradisi," ujar Dimas.
Seperti diketahui, Ozma telah melanglang buana selama 17 tahun dan melakoni lebih dari 250 konser di 4 benua. Album ke-6 Ozma, Welcome Home, merupakan refleksi dari musik jazz saat ini yang bebas diumpani segala jenis gaya musikal.
Koordinator komunitas kolektif kreatif Purwokerto "Heartcorner", Kemal Fuad Ramadhan menuturkan, proyek ini merupakan batu lompatan untuk mengelola acara lebih besar dan profesional. Ia tertarik untuk terlibat proyek ini karena meyakini kolaborasi antara musik tradisi dan modern memberikan pengalaman lebih bagi musisi di Banyumas.
Sedang General Manager Caping Park, Prayitno menyatakan program ini memberikan nilai tambah bagi Caping Park sebagai wahana eduwisata bagi keluarga.
"Selain mengenalkan tempat kami sebagai wahana eduwisata, konser ini juga menambah nilai lebih pada wahana kami yang kedepannya akan menjadi salah satu cultural hotspot di Banyumas," pungkasnya