Program KIP Kuliah Harapan Kaum Muda

Dalam acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (24/2/2019) Capres Jokowi mengatakan bahwa 2019 nanti akan ada KIP Kuliah sebagai perluasan dari KIP yang sebelumnya hanya fokus terhadap siswa SD,SMP, dan SMA. Beliau juga menyebutkan bahwa KIP kuliah ini bisa digunakan untuk kuliah diluar negri.

Program KIP Kuliah Harapan Kaum Muda
Foto: Berita168

MONITORDAY.COM – Dalam acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (24/2/2019) Capres Jokowi mengatakan bahwa 2019 nanti akan ada KIP Kuliah sebagai perluasan dari KIP yang sebelumnya hanya fokus terhadap siswa SD,SMP, dan SMA. Beliau juga menyebutkan bahwa KIP kuliah ini bisa digunakan untuk kuliah diluar negri.

KIP atau Kartu Indonesia Pintar adalah salah satu program kerja Presiden Jokowi pada periode 2014-2019 untuk memberikan bantuan tunai kepada anak usia 6-21 yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin agar dapat membantu membiayai sekolahnya. Dalam acara Konvensi tersebut Capres Jokowi memperlihatkan KIP Kuliah akan menjadi sebagai salah satu program kerjanya satu periode kedepan.

Program kerja ini menjadi sangat menarik dikalangan muda rakyat Indonesia karena program seperti ini menjadi nafas panjang bagi mereka yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu program kerja ini bisa menjadi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sebagai contoh misalnya ada keluarga kurang mampu yang bisa menguliahkan anaknya sampai selesai dengan KIP Kuliah ini lalu bisa mendapatkan pekerjaan lebih mudah dan layak sehingga nantinya bisa memperbaiki perekonomian keluargannya kedepan sampai menuju ke keturunan selanjutnya.

Sebenarnya pemerintah sudah memiliki program bantuan kuliah Bidikmisi bagi siswa dari kalangan keluarga tidak mampu yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang perkuliahan hanya saja perbedannya ada di sistem pembagiannya. Seperti KIP biasa, KIP kuliah ini hanya akan diberikan kepada anak dari keluarga pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yat8im piatu, penyandang disabilitas, korban bencana alam/musibah.

Artinya KIP Kuliah akan menjadi program kerja yang lebih tepat sasaran dibandingkan Bantuan Bidikmisi, dan inilah yang menjadi alasan kenapa Jokowi mengatakan bahwa KIP ini adalah pelengkap bagi program bantuan lainnya seperti Afirmasi dan Bidikmisi.

KIP kuliah ini bisa menjangkau anak-anak kurang mampu yang memiliki keterbatasan baik secara informasi maupun akses. Jika Bidikmisi memiliki kelemahan pada sektor proses pendaftaran dimana selain sekolah, siswa juga harus secara mandiri mendaftarkan dirinya secara online ke laman Bidikmisi yang biasanya informasi ini juga kurang dipahami oleh orang tua siswa. KIP memiliki kelebihan dalam proses pendaftaran dan pencairannya.

Dari sini bisa terlihat bahwa Jokowi memang mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat, dia membuka akses bantuan lebih mudah untuk masyarakat yang membutuhkan, terlebih itu beliau adalah orang yang terlahir dari kalangan rakyat biasa seperti yang dia katakan ketika acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju hari Minggu (24/2/2019) kemarin sehingga beliau sudah mengerti kesulitan-kesulitan yang biasanya dialami oleh rakyat-rakyat kecil.