Program Guru Belajar dan Guru Berbagi Raih Apresiasi

Program Guru Belajar dan Guru Berbagi Raih Apresiasi
Program Guru Belajar Kemendikbud (kelasguru.com)

MONITORDAY.COM - Program Guru Belajar dan Guru Berbagi merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar yang dirancang bagi guru. Dalam program ini, guru didorong untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya sebagai pengajar. 

Guru diharapkan tidak puas dengan gelarnya sebagai pendidik sehingga tidak mau lagi untuk belajar. Guru juga diminta untuk saling berbagi ilmu dan keterampilan dengan sesama guru sehingga tercipta ekosistem guru belajar. 

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, Program Guru Belajar dan Guru Berbagi mendapatkan apresiasi dari sejumlah guru yang menjadi pesertanya. 

Septin Puji Kurniawati, Guru SDN Cebongan 02 Jawa Tengah yang ingin program ini berisi lebih banyak modul dan kisi-kisi, mengungkapkan manfaat yang ia rasakan dengan program ini.

“Saya sangat senang. Berdasarkan pengalaman saya, saya jadi lebih terbantu dengan program Guru Belajar dan Guru Berbagi,” tuturnya.
 
Septin berharap, dalam program Guru Belajar dan Guru Berbagi ini, tersedia juga Seri Guru Pembelajar untuk Inklusi.

“Saya banyak mencari pelatihan dan short course untuk pendidikan inklusi. Saya senang dengan semua program ini karena lebih cepat update informasinya,” tutur
 
Mendengar ucapan Septin, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, mengatakan akan menambah modul-modul agar para guru semakin keren dalam melayani para murid. Iwan berharap, seluruh guru di Indonesia memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

“Belajar bukanlah masalah kesempatan, melainkan lebih kepada masalah kemauan. Di mana ada kemauan, insyaallah disitu akan ada jalan,” ucapnya optimistis.
 
Selain Septin, guru SLB Anak Brilian, Sutarya Aryaningsih turut mengisahkan tentang profesi yang dilakoninya sehari-hari. Ia bercerita bahwa dengan mengajar, semangat belajarnya bertambah.

“Saya menemukan aktvitas baru, tingkah laku menggemaskan, dan topik belajar yang berbeda-beda. Ketika saya mengajar, mau tidak mau saya menguasainya. Tidak mungkin saya mengajarkan sesuatu yang tidak saya pahami,” kata Sutarya.