Prof Arif Satria Ungkap Masalah dan Tantangan Pendidikan Indonesia
Jika Indonesia tidak berlari dengan cepat untuk membenahi sistem pendidikan nasional, maka Indonesia akan kembali ketinggalan.

MONITORDAY.COM – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Arif Satria mengatakan, permasalahan nyata yang dihadapi pendidikan di Indonesia saat ini adalah masalah akses untuk
pendidikan menengah atas hingga pendidikan tinggi.
Menurutnya, terputusnya rantai pendidikan ini, dikaitkan dengan persoalan daya beli dan kemampuan ekonomi anak-anak SMA yang tidak merata.
“Karena hingga saat ini APK kita masih di bawah 50% dan adalah tugas kita bersama untuk bisa meningkatkan akses agar lulusan SMA itu bisa meneruskan ke perguruan tinggi,” ujar Prof. Arif saat diwawancarai di Kampus IPB, Senin (24/02).
Prof Arif yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia ini menilai, jika Indonesia tidak berlari dengan cepat untuk membenahi sistem pendidikan nasional, maka Indonesia akan kembali ketinggalan.
Kendati demikian, Prof Arif opitimis dan yakin Indonesia akan bisa setara dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi kelas dunia lain, apalagi untuk menjawab tantangan masa depan.
"Indonesia tidak hanya melihat hari ini untuk pendidikan, tapi bagaimana Tahun 2030 hingga 2035, saatnya Pendidikan Indonesia harus berperan di level global," ujarnya.
Karena itu, Prof Arif berharap kebijakan Kampus Merdeka yang digagas Mendikbud bisa menjadi solusi bagi sistem pendidikan di Indonesia. Tidak hanya mengatasi kesulitan akses pendidikan tetapi mampu menghadapi tantangan di masa depan.
"Pada saat ini pendidikan Indonesia membutuhkan terobosan yang sangat besar. Agar mampu menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia, sekaligus mampu memberikan kontribusi pada masalah global," pungkasnya.
"Mereka harus berbenah dalam menghadapi masa depan, karena market masa depan adalah suasana yang penuh distrupsion. Tidak hanya pendidikan di Indonesia tetapi juga pendidikan global," tandasnya kemudian.