Dukung 'Kampus Merdeka', Rektor IPB: Pembuka Jalan Kreativitas Insan Akademik

Kebijakan Kampus Merdeka merupakan suatu hal yang sangat penting untuk bisa menciptakan creativity.

Dukung 'Kampus Merdeka', Rektor IPB: Pembuka Jalan Kreativitas Insan Akademik
Awak redaksi Monitorday.com berpose bersama Rektor IPB, Prof Arif Satria (2 dari kiri) usai melakukan wawancara di Gedung Rektorat IPB, Senin (24/02/20).

MONITORDAY.COM - Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mendapat dukungan dari berbagai Rektor Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Indonesia. Dukungan tersebut salah satunya datang dari Rektor Institute Pertanian Bogor (IPB). 

Kepada Monitorday.com, Prof Arif Satria selaku Rektor IPB mengaku sangat mendukung kebijakan yang digagas Mendikbud Nadiem. Menurutnya, kebijakan Kampus merdeka merupakan suatu hal yang sangat penting untuk bisa menciptakan creativity.

"Masa depan itu, hanya bisa kita hadapi dengan creativity, bukan orang yang paling pintar, tapi orang yang bisa beradaptasi terhadap perubahan", ungkap Arif di Gedung Rektorat IPB, Senin (24/02/20).

Ia menilai orang yang bisa beradaptasi terhadap perubahan adalah orang-orang yang bisa mencermati volutelity, acertainty, dan compresity yang terjadi. Hal itu, menurut Arif, hanya bisa dipecahkan dengan creativity sebagai modal yang benar-benar harus didorong untuk masa depan Indonesia.

Karena itu ia menegaskan, kebijakan Merdeka Belajar:Kampus Merdeka sangat penting dilakukan sebagai pembuka jalan untuk melahirkan kreativitas pada insan akademik. Sehingga, dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

"Cek negara manapun, negara maju hampir pasti dia memiliki infeksi inovasi yang tinggi. Global Inovation Index Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara", kata Arif.

"Jika index inovasi masih rendah, berarti ada masalah dalam creativity. Sehingga kita harus mendorong creativity ini melalui Merdeka Belajar, maka inovasi akan tumbuh dan ekonomi pun akan tumbuh lebih baik," imbuhnya kemudian.

Karena itu, Arief berharap dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka, creativity mahasiswa semakin terbuka, creativity dosen semakin tinggi.

"Sehingga kita bisa menghasilkan inovasi-inovasi, karena kuncinya creativity akan menghasilkan inovasi, dan inovasi akan bisa memacu pertumbuhan ekonomi. Karena itu, saya kira semua paket kebijakan yang digagas oleh Mendikbud memang sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.

Untuk diketahui, dalam Kampus Merdeka ada 4 poin kebijakan yang dihasilkan, yakni terkait reakreditasi Perguruan Tinggi, Kewenangan membuka Prodi baru, kebebasan mahasiswa mengambil kuliah 3 semester di luar Prodinya, dan kemudahan menjadi kampus menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH).