Prabowo Subianto Sebut 55 persen Orang Indonesia Buta Huruf, Arif Budimanta : Data itu Keliru !

Pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto yang menyebut 55 persen orang Indonesia mengalami buta huruf akhirnya dibantah oleh Wakil Ketua Komite Ekonomi Dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta.

Prabowo Subianto Sebut 55 persen Orang Indonesia Buta Huruf, Arif Budimanta : Data itu Keliru !

MONITORDAY.COM - Pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto yang menyebut 55 persen orang Indonesia mengalami buta huruf akhirnya dibantah oleh Wakil Ketua Komite Ekonomi Dan Industri Nasional (KEIN Arif Budimanta. Menurutnya Data yang diklaim Prabowo bersumber dari World Bank itu keliru.

Dirinya menjelaskan rasio literasi penduduk dewasa (terhadap total penduduk berumur 15 tahun ke atas) telah berada pada angka 67 persen pada 1980. Rasio tersebut meningkat dari tahun ke tahun. 

"Hingga menjadi 95,5 persen per 2017," kata Arif Budimanta lewat keterangan tertulis, Kamis, 22 November 2018. 

Selain itu, Arif juga menegaskan, pemerintah berfokus meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Beberapa program telah dijalankan pemerintah sebagai upaya meningkatkan literasi oleh pemerintah. Misalnya, Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Gerakan Literasi Bangsa (GLB), serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS). 

"Saat ini menjadi program wajib yang harus dilaksanakan seluruh sekolah sebelum memulai proses belajar mengajar," tuturnya.

Dia juga bahkan mengklaim ratusan perpustakaan disebar ke berbagai pelosok daerah. Bentuknya beragam, seperti motor pustaka, perahu pustaka, vespa pustaka, bemo pustaka, angkot pustaka. "Serta berbagai pustaka bergerak lainnya."

Badan Pusat Statistik (BPS) justru menyebut angka melek huruf di Indonesia sudah mencapai 97,93 persen pada 2017. Artinya, angka buta huruf di Indonesia pada 2017 tinggal sekitar 2,07 persen atau sebanyak 3.387.035 jiwa.

Seperti diketahui, sebelumnya Prabowo menyebut penyandang buta huruf fungsional di Indonesia mencapai 55 persen. Hal ini disampaikan Prabowo dalam Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Sangri-La, Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

"Di World Bank, 55 persen (warga) Indonesia functionally illiterate (berkemampuan terbatas dalam membaca). Saya sedih," jelas Prabowo.

Mengutip berbagai sumber, definisi functionally literate atau buta huruf fungsional adalah kemampuan membaca dan menulis yang tidak memadai untuk mengelola kehidupan sehari-hari.