Polandia Jadi Negara Pertama UE Pesan 24 Drone TB2 dari Turki

MONITORDAY.COM - Polandia menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama dan anggota NATO yang menandatangani kesepakatan pembelian 24 Drone TB2 dengan Ankara.
Hal ini di sampaikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan seraya menyambut hangat koleganya Presiden Polnadia, Andrzej Duda pada Senin (24/5/2021).
"Kami adalah salah satu dari tiga, empat negara terbaik di dunia dalam hal UAV,” tambah Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan presiden Polandia di Ankara sebagaimana dilansir AFP, Selasa (25/5/2021).
Erdogan juga mengumumkan bahwa jet F-16 Turki akan "segera" dikerahkan ke Polandia sebagai misi Pemolisian Udara Baltik NATO - satu langkah yang dapat memperumit hubungan antara Ankara dan Moskwa saat pesawat NATO berpatroli di langit di atas Latvia, Estonia dan Lituania sebagai pencegahan terhadap apa yang disebut sebagai ancaman Rusia.
Moskwa telah berulang kali mengkritik kehadiran blok militer pimpinan AS di dekat perbatasannya, mengatakan bahwa hal itu membahayakan keamanan Eropa dan hanya meningkatkan kemungkinan konflik di benua itu.
Sementara itu, Presiden Polandia menyebutkan bahwa Turki sebagai "sekutu terkuat" negaranya di kawasan itu. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kedua negara dapat menangkis ancaman "di dalam atau di luar" sembari bekerja sama sebagai bagian dari NATO.
Untuk diketahui, Drone TB2 telah digunakan oleh Turki di sejumlah wilayah konflik seperti Suriah, Libia, serta selama konflik tahun lalu antara Armenia dan Azerbaijan atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.
Kala itu, Ankara terang-terangan mendukung suku Azeri yang merupakan musuh dari Rusia yang kemudian memukul mundur tentara merah (tentara rusia).
TB2 tersebut juga telah dijual ke Ukraina, Qatar dan Azerbaijan.
Menurut laporan pabrikan TB2 Turki, drone Bayraktar TB2 dilengkapi dengan sistem radar dan pengawasan, sementara persenjataannya mencakup empat "amunisi pintar" yang dipandu laser.
Dengan ketinggian operasional sekitar 5.500 meter, UAV tersebut diduga dapat mencapai kecepatan hingga 220 km per jam dan terbang selama lebih dari satu hari tanpa pengisian bahan bakar.
TB2 adalah bintang dalam pasar pesawat tanpa awak. Sementara itu harian Inggris yang berbasis di London, Financial Times mengungkapkan bahwa program pesawat tanpa awak (UAV) Turki menjadikan negara itu sebagai kekuatan drone yang sedang berkembang.