PKI Lakukan Kudeta Berdarah, Politisi PAN: Ideologinya Bukan Dari Pancasila

PKI itu Marxisme Leninisme. Itulah yang di ajarkan oleh para petinggi partai berlambang palu arit ini tahun 1960-an. Mereka bukan mengajarkan Pancasila.

PKI Lakukan Kudeta Berdarah, Politisi PAN: Ideologinya Bukan Dari Pancasila
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, Prof Zainuddin Maliki/ Istimewa

MONITORDAY.COM -  Pernyataan Sukmawati bahwa ideologi komunisme itu dari pancasila di diskusi ILC belum ini menuai ragam tanggapan.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si justru mempertanyakan ujaran putri Soekarno itu. 

"PKI itu Marxisme Leninisme. Itulah yang di ajarkan oleh para petinggi partai berlambang palu arit ini tahun 1960-an. Mereka bukan mengajarkan Pancasila," ujar Zainuddin kepada monitorday.com, Jum'at (2/10/2020). 

Zainuddin menejelaskan, Marxisme terutama yang ortodoks, yaitu ajaran Karl Marx setelah ia menjadi Marxis, mengajarkan  revolusi dan kekerasan untuk merebut kekuasaan dari kaum borjuis. Kekuasaan harus berada di tangan kaum proletar. 

Upaya merebut kekuasaan dimulai dengan penyadaran klas. Setelah dipastikan klas proletariat tidak lagi berada dalam kesadaran semu - false consciousness, mereka digerakkan untuk melakukan revolusi hingga kekuasaan berpindah tangan pada kaum proletar.

Kepemimpinan di tangan kaum proletar dijalankan dengan cara diktator dengan tugas menciptakan kehidupan sama rata sama rasa. Kehidupan masyarakat sama rata sama rasa yang paling sempurna adalah komunisme.

Marxisme ortodoks sebagaimana yang diterapkan oleh rezim Rusia waktu itu dikritik keras oleh penganut Neo-marxis , terutama dari kalangan Mazhab Frankfurt.  

"Mereka mengkritik Marxisme ortodoks  yang dijalankan rejim Rusia berwatak opresif dan diktator," ungkapnya. 

Menurut mereka kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Oleh karena itu tindakan opresif, kekerasan atau revolusi harus ditolak. Perjuangan klas harus ditempuh melalui jalan komunikasi. 

Zainuddin lantas bertanya? kenapa Sukmawati menyudutkan HTI dengan embel-embel yang gaduh. Mana yang lebih bahaya, HTI ataukah PKI. HTI mengangkat romantisme sejarah masa lalu, suka atau tidak pernah dimiliki oleh umat islam saat itu. Untuk saat ini, wacana khilafah yang belum punya preseden empiris tidak mungkin mampu menjawab tantangan kehidupan kekinian.

Yang perlu digaris bawahi adalah khilafah dan begitu juga komunisme jelas bukanlah jawaban untuk mengantar Indonesia meraih cita-cita nasional. 

"Jawabannya adalah Pancasila. Itulah dasar ideologi yang diletakkan oleh para founding fathers dan telah menjadi konsensus nasional. Cita-cita nasional akan terwujud jika konsensus nasional itu dijaga dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen oleh seluruh elemen masyarakat ," pungkas Zainuddin Maliki.