Peter Jacobs : Pembiayaan Infrastruktur dan Keuangan Syariah Menjadi Agenda Pembahasan Pertemuan IMF-World Bank
Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara peserta tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) akan menggelar annual meeting dari tanggal 8 Oktober hingga 14 Oktober di Nusa Dua, Bali

MONITORDAY.COM - Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara peserta tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) akan menggelar annual meeting dari tanggal 8 Oktober hingga 14 Oktober di Nusa Dua, Bali.
Kepala Unit Kerja Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018, Peter Jacobs menyebut, seluruh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara peserta akan datang semuanya. Hal itu akan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan kedepannya.
"Perekonomian dunia kini dalam 'uncertaintly'. Kesepakatan-kesepakatan apa yang akan dicapai dalam pertemuan ini banyak ditunggu. Karena, ini yang akan menjadi acuan bagi negara-negara untuk mengambil keputusan," ujar Peter di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).
Ia menyebut, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari negara-negara Afrika maupun Eropa akan hadir, seperti Sudan, Uganda, Mauritania, Islandia, Montenegro, hingga Trinidad Tobago.
"Hampir semua hadir dari Uni Eropa. AS juga hadir, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell juga hadir. China dan Jepang hadir, bahkan mereka jadi pembicara di beberapa event. Tentunya, kalau meeting resmi IMF mereka hadir. Belum ada kabar yang tak hadir. Bahkan negara-negara yang saya sampaikan tadi. Yang flight-nya lebih mudah, EU apalagi Asia, akan mulai berdatangan hari ini," tuturnya.
Peter mengatakan, peserta yang hadir sudah mencapai 34 ribu orang, utusan dari berbagai negara. Sehingga bisa dikatakan bahwa pertemuan kali ini disebut-sebut pertemuan tahunan terbesar sepanjang sejarah.
"Kami sudah bertemu Madame Lagarde dan para direktur IMF. Mereka belum pernah melihat persiapan sebaik ini dan bahkan ini 'annual meeting' yang terbesar selama diselenggarakan di luar. Kalau dibandingkan Washington DC ini jelas lebih besar," jelasnya.
Bank Indonesia sendiri mengungkapkan, setidaknya ada empat agenda besar yang akan di bahas dan menjadi fokus utama negara-negara anggota dalam pertemuan tersebut, diantaranya yaitu penguatan International Monetary System, Digital Economy and Finance, Infrastruktur financing, isu Syari'ah dan Economic Finance.
"Yang paling banyak mereka nikmati adalah bilateral meeting. Jadi CEO bank swasta, mereka datang melihat juga jadwal Gubernur Bank Sentral mana yang hadir yang mereka mau temui. Tanggal delapan ini mereka sudah mulai meeting," katanya.