Pertama Kali Masuk Masjid, Lee Jeong Hoon : Awalnya Takut, Tapi Ternyata Orang Islam Ramah-Ramah
Ada yang unik dalam gelaran perayaan Harlah Muslimat NU yang ke- 73 kemarin, pasalnya artis korea yang juga sering tampil mengisi acara-acara di Televisi di Indonesia, Lee Jeong Hoon turut hadir dalam acara akbar Muslimat NU di GBK tersebut,

MONITORDAY.COM - Ada yang unik dalam gelaran perayaan Harlah Muslimat NU yang ke- 73 kemarin, pasalnya artis korea yang juga sering tampil mengisi acara-acara di Televisi di Indonesia, Lee Jeong Hoon turut hadir dalam acara akbar Muslimat NU di GBK tersebut,
Lee mengaku diundang langsung secara pribadi oleh Menteri Perhubungan yang juga pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM), Budi Karya Sumadi.
Budi menurutkan alasannya mengundang Lee hadir dalam acara ini, meski Lee berbeda keyakinan di acara tersebut. "Mengapa saya ajak Lee? Dia cerita sama saya, 'Pak Budi, masjid itu luar biasa sejuk, indah', makanya dia saya ajak ke sini. Jadi buat umat muslim masjid untuk syiar dan masyarakat untuk cinta masjid dan untuk mengajak mencipatakan suasana yang sejuk. Orang korea aja mau, kenapa kita nggak?" ujar Sumadi, Minggu (27/1/2019).
selain itu, Lee juga punya alasan sendiri kenapa dirinya berkenan menghadiri acara tersebut. Rupanya tinggal di Indonesia membuat suami dari Monique Octaviani itu tertarik untuk mempelajari tentang masjid-masjid yang ada di Indonesia.
"Kita harus mencintai dan menjaga masjid. Kalau di Korea nyari masjid sangat susah, ada muslim, tapi masjid susah. Tapi kalau di sini kan mudah, orang Korea datang ke Indonesia mau mampir ke Masjid dan mereka banyak yang mempelajari soal Islam. Dan saya orang Korea ingin mempelajari juga soal masjid di Indonesia," ujar Lee.
Lebih jauh, Lee menceritakan pengalaman pertamanya masuk sebuah masjid. Sebagai non-muslim, Ia terkejut betapa welcome dan ramah sambutan yang diberikan oleh orang-orang muslim kepada dirinya.
"Saya pernah masuk masjid di Jakarta yang kecil-kecil sama warga-warga, saat membagikan sedikit rezeki, saling berbagi. Awalnya takut, apalagi saya begini, takut nggak diterima. Tapi ternyata mereka welcome, ramah banget, mau agamanya apa ayo duduk bareng, jadi kayak keluarga," tukasnya.