Peringati Hari Kesehatan Nasional, IMM Akan Luncurkan Program Desa Sehat

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan meluncurkan program desa sehat.

Peringati Hari Kesehatan Nasional, IMM Akan Luncurkan Program Desa Sehat
Ketua DPP IMM Bidang Kesehatan, Ricky Septiandi (Dok: Pribadi)

MONITORDAY.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan meluncurkan program desa sehat.

“Kami berupaya membantu pemerintah dalam mewujudkan“Gerakan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat”. Program desa sehat ini akan melibatkan seluruh kader kesehatan IMM yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Ketua DPP IMM Bidang Kesehatan, Ricky Septiandi di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Dalam program tersebut, kata Ricky, kader IMM di seluruh daerah akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait isu kesehatan yang saat ini jadi perhatian pemerintah.

“DPP IMM juga akan melibatkan seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang memiliki jurusan di bidang ilmu kesehatan dan rumah Sakit Muhammadiyah yang tersebar di seluruh daerah,” papar pria asal Kalimantan Timur tersebut..

Ricky berharap dengan adanya program desa sehat ini, bisa memberikan pengetahuan dini kepada masyarakat soal isu-isu kesehatan serta dapat melakukan pencegahan dini terhadap penyakit.

Saat ini, kata Ricky, kementerian kesehatan republik Indonesia sedang fokus mewujudkan Universal Health Coverage melalui percepatan eliminasi Tuberculosis, penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi.

“Sesuai data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TBC tertinggi di dunia. Tren insiden kasus TBC di Indonesia tidak pernah menurun, masih banyak kasus yang belum terjangkau dan terdeteksi, kalaupun terdeteksi dan telah diobati tetapi belum dilaporkan,” terangnya.

Sedangkan, sambung Ricky, stunting pada 2010, WHO membatasi masalah stunting sebesar 20%. Sementara itu berdasarkan pemantauan status gizi 2015-2016, prevalensi balita stunting di Indonesia dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di bawah batasan WHO tersebut.

“Selanjunya persoalan imunisasi, menurut data yang kami peroleh dari kementrian kesehatan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada 2015 hingga 2017 mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, pada 2015 cakupan imunisasi secara nasional mencapai 86,5%, pada 2016 mencapai 91,6%, dan pada 2017 mencapai 92,4%,” beber Ricky.

Ketiga hal tersebut (TBC, Stunting, dan Imunisasi), kata Ricky, adalah persoalan kesehatan yang perlu diperhatikan secara seksama.

“Oleh sebab itu, semoga program desa sehat DPP IMM ini, bisa membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dini terhadap penyakit-penyakit tersebut dan mewujudkan “Gerakan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat,” pungkasnya.