Peran Strategis Perempuan Saat Pandemi Covid-19
Jadi prempuan itu diharapkan banyak sekali mengurusnya. Jadi mau tidak mau kerja tidak kerja kita tetap harus, anak kita, suami kita, dan banyak yang kita berusaha beradaptasi dalam keadaan seperti ini.

MONITORDAY. COM - Sejak pertama kali terungkap di Wuhan, China, kasus virus Corona (Covid-19) terus meluas di berbagai negara. Banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat virus Corona.
Pada setiap 21 April di Indonesia selalu merayakan Hari Kartini. Namun, tahun ini tampaknya perayaan akan berbeda karena diperingati di tengah pandemi virus Corona.
Kartini merupakan pejuang hak-hak perempuan yang termarjinalkan, menjadi suatu pengakuan, di mana para wanita juga bisa turut mengusahakan dan berkontribusi pada sekitar dan negara, sama seperti laki-laki.
Saat ini, pandemi virus Corona yang membuat kita harus mengurangi aktivitas di luar rumah, sehingga tak bisa melihat atau menjalankan tradisi Hari Kartini seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam konteks keluarga, terdapat peran Kartini-Kartini dalam rumah tangga menjadi semakin penting dalam situasi pandemi seperti saat ini.
Si Kartini modern perlu membimbing anaknya belajar dari rumah, menemani suami bekerja dirumah, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat hingga terjaga asupan gizinya. Bahkan, Kartini masa kini juga perlu menciptakan suasana harmonis hingga orang yang menengahi agar anak-anak dan suami tidak bosan berdiam diri di rumah.
"Kalo denger ibu rumah tangga yang tadi biasanya hidupnya normal gitu, sekarang harus mengurus anak yang sekolah dirumah. Sekolah dirumah tidak juga mudah buat mereka, sementara bapaknya juga dirumah kerja dirumah, rebutan wifi, rebutan laptop, semua ibunya jadi penegah, " kata Ahli Kesehatan, dr. Lula Kamal dalam acara diskusi online Kopi Pahit bertajuk 'Kartini Dari Pejuangan Emansipasi Hingga Atasi Pandemi', Kamis (23/04/2020).
Bahaya virus Corona Covid-19 tidak hanya mengintai kelompok lansia, anak muda, laki-laki atau prempuan, semuanya berpotensi terinfeksi virus Corona.
Selain itu, dr. Lula Kamal menyatakan angka kasus Covid-19 di dominasi oleh kaum laki-laki. Menurutnya, resiko prempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.
"Angka orang yang terkena Covid-19 prempuan dan laki-laki ternyata banyakan laki-laki, ternyata prempuan itu punya cerita lebih kebal daripada laki-laki, resiko prempuan lebih kecil dari pada laki-laki, " jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Lula Kamal menilai prempuan mempunyai kelebihan soal virus Corona.
"Jadi prempuan itu diharapkan banyak sekali mengurusnya. Jadi mau tidak mau kerja tidak kerja kita tetap harus, anak kita, suami kita, dan banyak yang kita berusaha beradaptasi dalam keadaan seperti ini," pungkasnya.