Pengamat Ekonomi Syariah: Industri Halal 4.0 Jadi Trend Bisnis Baru

Parawisata halal dan industri halal menjadi trend bisnis baru di era Industri 4.0.

Pengamat Ekonomi Syariah: Industri Halal 4.0 Jadi Trend Bisnis Baru
Pengamat Ekonomi Syariah Universitas Gunadarma, Mega Oktaviany saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Institut Agama Islam DDI Polewali, Mandar, Sabtu (26/10/19) kemarin.

Saat ini parawisata halal dan industri halal menjadi trend bisnis baru di era Industri 4.0. Kedua sektor halal ini mulai digandrungi publik karena memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. 

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Syariah Universitas Gunadarma, Mega Oktaviany saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Institut Agama Islam DDI Polewali, Mandar, Sabtu (26/10/19) kemarin.

Majelis Pimpinan Pusat Korps Alumni Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (MPP KAFoSSEI) ini menjelaskan, ada beberapa point penting sebagai upaya optimalisasi industri halal di era industri 4.0 beserta penguatan implementasinya bagi penguatan ekonomi Regional.

"Yang pertama, kalau mau maju, yang penting itu inovasi, kreasi, dan bagaimana cara kita beradaptasi. Sebab era 4.0 itu era dimana dituntut untuk berpacu dengan perubahan yang sedang terjadi," ujarnya. 

"Kedua, yang harus dilakukan adalah meningkatkan literasi khususnya literasi tentang ekonomi syariah, baik kepada masyarakat umum, dan terutama generasi muda," imbuhnya kemudian.

Mega lebih lanjut menambahkan, gerakan literasi ekonomi syariah begitu sangat penting untuk dipropagandakan ke masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mengerti tentang konsep ekonomi syariah, industri halal, halal hub, halal lifestyle, dan lain-lain.

Mega berpendapat, perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah gaya hidup di masyarakat yang cenderung praktis. Jika dalam perubahannya miskin literasi, maka kita hanya akan menjadi generasi konsumsi bukan generasi produksi.

"Ketika revolusi industri 1.0 hingga 4.0 hanya fokus dalam pemberdayaan perusahaan, kini 4.0 fokus memberdayakan manusianya. Oleh sebab itu, manusia-manusia di era ini harus kaya literasi, konsepsi, dan mampu berkreasi," terangnya.

Potensi Industri Halal di Sulawesi Barat

Dalam kesempatan Seminar Nasional Ekonomi Syariah yang digelar di Institut Agama Islam DDI Polewali, Mandar tersebut, Mega juga memberi masukan dan saran agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat memanfaatkan potensi ekonomi syariah yang dimiliki daerahnya.

"Salah satu potensi unggulan yang dapat dikelola dan dikembangkan di Sulawesi Barat, adalah pariwisata halal dan industri halal," ujarnya.

Menurut Mega, Provinsi Sulawesi Barat dapat berkembang pesat apabila potensi ekonomi syariah yang dimiliki mampu dikelola dengan baik. Mega meyakini, bahwa peluang ekonomi syariah di Sulawesi Barat sangat besar.

Potensi itu, lanjutnya, dapat dimanfaatkan untuk menjadi faktor penunjang ekonomi regional di Sulawesi Barat. Kendati demikian, harus ada upaya praktis berbagai pihak agar optimalisasi industri halal di Sulawesi Barat dapat berjalan di era industri 4.0.

"Langkah praktis yang diperlu diupayakan pemerintah daerah atau pelaku usaha adalah penguasaan teknologi bagi UMKM di daerah," tandasnya.