Penanganan Ancaman Krisis Pangan Global, DPR Dorong Pemerintah Untuk Perkuat Produksi

Seperti menyalurkan fasilitas teknologi, sarana prasarana dan kemudahan kredit usaha untuk petani. Tentu sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Penanganan Ancaman Krisis Pangan Global, DPR Dorong Pemerintah Untuk Perkuat Produksi
Ilustrasi/ Net

MONITORDAY. COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendorong pemerintah untuk memperkuat produksi pangan berhubungan ancaman krisis pangan global akibat pandemi virus Corona (Covid-19).

“Seperti menyalurkan fasilitas teknologi, sarana prasarana dan kemudahan kredit usaha untuk petani. Tentu sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Mardani melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (11/05/2020).

Menurut Mardani, subsidi bantuan modernisasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk sementara waktu bisa diubah dengan pembayaran langsung ke petani. Hal itu ditujukan|dialamatkan supaya para petani dapat memilih bibit terbaik secara mandiri untuk ditanam.

“Tanpa mengurangi semangat modernisasi Alsintan,” ujarnya.

Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) diketahui telah mengingatkan potensi krisis pangan tersebut akibat penyebaran Covid-19 di lebih dari 200 negara di dunia.

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ketersediaan bahan pangan di dalam negeri menjadi konsentrasi presiden. Bahkan, dilema ini sudah dibahas dalam sidang kabinet untuk didetailkan.

"Ini terkait juga dengan peringatan FAO di mana Covid-19 bisa menyebabkan krisis pangan pada akhir 2020 dan awal 2021," jelas Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (06/05/2020).

Pemerintah akan mendata pasokan dan memprediksi keperluan yang ada.

"Dalam statistik BPS untuk pertumbuhan sektor pertanian turun tajam, hanya 0,05 persen," tambahnya. 

Namun, Sri Mulyani mengungkapkan situasi ini bukan karena musibah. Menurutnya, Keadaan ini karena masa tanam geser sehingga produksi pertanian pangan geser pada kuartal II/2020.

"Kami akan lakukan pantauan sangat detail ke seluruh komoditas dan kecukupannya untuk masyarakat baik 2020 dan 2021," lanjut Sri Mulyani.