Pemprov Jabar Pindahkan Pasien Berkriteria Hijau dari RS ke Hotel

MONITORDAY.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memindahkan para pasien COVID-19 yang berkriteria hijau (bergejala ringan) di rumah sakit ke hotel. Hal itu ini dilakukan untuk mengurangi tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 yang kian padat beberapa waktu ini.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyebutkan langkah ini diambil untuk menyediakan kapasitas tempat tidur untuk pasien-pasien yang masuk ke dalam zona kuning atau merah (bergejala sedang atau berat).
Adapun tempat yang digunakan untuk menampung pasien bergejala ringan di Kota Bandung yaitu Hotel Grand Asrilia yang berada di Jl Pelajar Pejuang, Kota Bandung.
Sehubungan dengan pemindahan pasien itu, Ridwan Kamil berharap hotel itu bisa menjadi rujukan dari 59 rumah sakit di Bandung Raya.
"Ini akan diberlakukan di Jabar minggu-minggu ini, ada di Bekasi, Purwakarta yang sudah melaporkan kebutuhan gedung pemulihan COVID-19 seperti ini, saya berharap hotel Asrilia ini bisa menjadi rujukan dari 59 RS di Bandung Raya," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers, Senin (28/6/2021).
"Kalau RS di Bandung Raya sudah kewalahan, tempat tidurnya penuh maka yang kriteria hijau kita pindahkan. Kapasitasnya bisa 500 pasien, per hari ini hanya 46 pasien yang dipindahkan, sehingga kalau kita lakukan manajemen transisi pemulihan, saya kira BOR RS bisa terkendalikan," imbuhnya.
Disisi lain, dia juga mengimbau agar masyarakat di pedesaan untuk memanfaatkan ruang isolasi yang disediakan pemerintah desa setempat. Karena, pemerintah desa diizinkan untuk mengalokasikan dana desa sebesar 8 persen untuk mengelola ruang isolasi, posko COVID-19 dan kebutuhan lainnya untuk penanganan wabah.
Per Sabtu (26/6/2021) lalu, angka BOR di Jabar mencapai 90,2 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi selama terjadinya pandemi COVID-19 di Jabar. Dalam hal itu, Ridwan Kamil meminta agar warga tetap patuh pada protokol kesehatan.
"BOR memang naik turun, sempat turun beberapa hari, ada yang naik lagi. Ini menunjukkan kita belum selesai, minta doanya saja, dan tetap pada prokes," ungkapnya.