Pemprov DKI Jakarta Dapat Nilai E Terkait Kualitas Pengendalian COVID-19

Pemprov DKI Jakarta Dapat Nilai E Terkait Kualitas Pengendalian COVID-19
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan pemaparan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (27/5/2021). (Tangkapan layar youtube DPR RI).

MONITORDAY.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapatkan nilai E terkait kualitas pengendalian pandemi COVID-19 selama pekan epidemiologi ke-20 (16-22 Mei 2021). Pemberian nilai tersebut diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa penilaian kualitas pengendalian pandemi itu berdasar pada tingkatan laju penularan dan tingkat kapasitas respon layanan kesehatan di setiap daerah.

"Ada beberapa daerah yang masuk ke kategori D, ada yang masuk kategori E seperti Jakarta, tetapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu 'bed occupation rate' dan pengendalian provinsinya masih baik," ujar Dante.

Berdasarkan data yang yang dipaparkan, Dante menjelaskan Pemprov DKI Jakarta turut menunjukkan kapasitas respon yang paling buruk jika dibandingkan dengan daerah lain.

"Atas rekomendasi tersebut, masih banyak yang dalam kondisi terkendali kecuali DKI Jakarta ini kapasitasnya E, karena di DKI Jakarta 'bed occupation rate' (keterisian)-nya sudah mulai meningkat dan kasus 'tracing'-nya juga tidak terlalu baik," kata Dante.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tingkat penyebaran COVID-19 di Ibu Kota terbilang terendah secara nasional pada triwulan kedua tahun 2021. Pernyataan itu berdasarkan pada keterpakaian tempat tidur ruang isolasi COVID-19 yang berada di kisaran 24 hingga 28 persen akhir-akhir ini.

"Saat ini di Jakarta secara umum situasinya termasuk yang paling rendah," kata Anies setelah menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Dalam rapat itu membahas antisipasi potensi peningkatan penyebaran COVID-19 selama masa arus balik-mudik Lebaran tahun ini.

Dari data milik Polda Metro Jaya lebih dari 1,2 juta warga telah meninggalkan Ibu Kota sejak sebelum periode larangan mudik sepekan terakhir.

Sedangkan berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, tingkat hunian pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet berada di kisaran 20 persen. Maka demikian, ada tren penurunan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.

"Di Wisma Atlet itu sekitar 20 persen, kemudian tingkat isolasi kita antara 24 hingga 28 persen keterpakaian tempat tidurnya," sebut Anies.