Pemkab Lombok Utara Bangun Lapak Bersama UMKM
Lapak bersama UMKM yang dibangun di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung tersebut, diresmikan oleh Bupati Lombok Utara

MONITORDAY.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membangun lapak bersama usaha mikro, kecil dan menengah untuk mempermudah promosi serta integrasi produk usaha kecil dan menengah.
Lapak bersama UMKM yang dibangun di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung tersebut, diresmikan oleh Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Kabupaten Lombok Utara, Hj Rohani, S.Pd, dan Kepala Desa Sigar Penjalin, di Dusun Lendang Berora, Kabupaten Lombok Utara, Senin.
"Di masa pandemi seperti ini, memang kita butuh penyegaran. Kita butuh tempat bersama keluarga untuk menghilangkan sejenak kejenuhan kita dengan masalah pandemi ini. Saya percaya tempat-tempat seperti ini akan dicari," kata Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Sigar Penjalin dan para pihak lainnya yang sudah menginisiasi kegiatan populis tersebut.
"Kita harus Istiqomah dan terus-menerus berikhtiar, insya Allah akan menemui titik sukses. Saya mengapresiasi kegiatan ini. Pemerintah juga terbuka," ujarnya.
Menurut Najmul, lapak UMKM tersebut merupakan kelanjutan dari program Wira Usaha Baru (WUB) yang dicanangkan pemerintah daerah dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Namun, dalam perjalanannya ada berbagai kendala yang dihadapi.
Awalnya, kata dia, program yang diusulkan di dalam RPJMD adalah membentuk WUB berkelompok, kemudian akan diberikan bantuan modal. Namun, rencana itu tidak bisa dieksekusi karena terkendala regulasi.
"Pada tahun pertama sudah dianggarkan Rp15 miliar. Tapi pada tahun yang sama sudah terbit regulasi tidak boleh memberikan bantuan kepada kelompok pemula dalam bentuk uang, tapi pemerintah menginginkan dalam bentuk barang," ucap Najmul.
Meskipun regulasi dikeluarkan pemerintah, kata dia, pihaknya tetap berusaha dengan menganggarkan kembali pada tahun kedua sebesar Rp15 miliar. Sayangnya bentuk bantuan modal tetap tidak bisa dieksekusi.
Bahkan, lanjut Najmul, kelompok nelayan pun diberikan anggaran Rp3 miliar oleh dengan jumlah pemanfaat sekitar 17 kapal nelayan.
Kemudian setelah dihitung-hitung, ternyata jumlah penerima bantuan melebihi 70 ribu masyarakat pegiat wira usaha. Sementara jumlah dana yang digelontorkan untuk membeli barang bantuan untuk wira saha baru sebesar Rp74 miliar .
"Bantuan yang diberikan juga menyasar anak-anak muda sekitar 400 orang. Mereka diberikan pelatihan berternak ayam petelur dan ayam potong. Kemudian kita juga sudah pernah melatih star up sekitar 50 orang anak-anak Lombok Utara. Alhamdullilah sudah sukses," kata Najmul.