Pemilu Era Orde Baru dalam Kritik Novel ‘O’

Seperti semua bebek, mereka pada akhirnya akan mengeluarkan suara yang sama. Untuk Paman Gober. Untuk Soeharto.

Pemilu Era Orde Baru dalam Kritik Novel ‘O’
Novel O (tokopedia)

MONDAYREVIEW.COM – Pemilu 2019 akan berlangsung secara serentak antara pemilihan legisltaif dan pemilihan presiden. Kontestan peserta pemilu di negeri ini pada pemilu 2019 lebih dari 3 partai politik. Jika mengingat pada masa Orde Baru terdapat kritikan yang begitu khas. Hal itulah yang coba diangkat dan diingatkan kembali dalam novel O karya Eka Kurniawan. Berikut petikan dari novelnya:

“Mereka tak ada bedanya dengan Kwak, Kwik dan Kwek,” kata Entang Kosasih kepada Mama Inang. Saat itu bahkan Mama Inang sudah mendampinginya. “Seperti semua bebek, mereka pada akhirnya akan mengeluarkan suara yang sama. Untuk Paman Gober. Untuk Soeharto.”

Cuplikan lainnya mengungkap bagaimana screening dan siapa yang menjadi anggota DPR telah dapat terprediksi sebelumnya. Dan tentu saja siapa Presidennya merupakan tokoh berpengalaman, Soeharto. Berikut petikan dari novelnya:

Sejujurnya seluruh hiruk-pikuk kampanye selama berminggu-minggu itu tak banyak gunanya. Partai politik mana yang akan menang semua orang sudah tahu. Siapa yang akan menjadi anggota dewan sebagian besar sudah bisa dipastikan. Mereka akan memilih presiden, dan siapa pun mereka dengan cara apa pun memilihnya, presiden sudah pasti Soeharto.