Pemerintah Kaji Gelaran Pertandingan Sepak Bola dengan Penonton

Pemerintah Kaji Gelaran Pertandingan Sepak Bola dengan Penonton
Stadion kanjuruhan Malang saat dipakai pertandingan sepak bola sebelum pandemi/net

MONITORDAY.COM - Pemerintah saat ini tengah berupaya menemukan bentuk aktivitas persepakbolaan nasional yang ideal di tengah pandemi Covid-19, termasuk mengkaji kemungkinan memulai pertandingan dengan menghadirkan penonton.

Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai menyaksikan langsung pertandingan Perempat Final Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu malam (10/4/2021). 

"Dalam waktu dekat nanti akan kita evaluasi pelaksanaan ini. Karena bagaimanapun pertandingan sepak bola tiada penonton seperti makanan gak ada garamnya," kata Muhadjir, dalam siaran pers, Minggu (11/4/2021).

Menko PMK menjelaskan, isu olahraga merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Karena itu, pemerintah juga saat ini memantau pelaksanaan pertandingan olahraga dan menyiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021. 

Muhadjir dalam hal ini mengapresiasi pelaksanaan Piala Menpora 2021. Menurut dia, terlaksananya Piala Menpora bisa menjadi motivasi untuk menghidupkan kembali persepakbolaan nasional yang mengalami hibernasi selama masa pandemi.

"Dalam hal ini karena (Piala Menpora 2021) untuk memberikan motivasi agar persepakbolaan nasional kita segera bergeliat. Karena sudah lama mengalami hibernasi," kata dia.

Muhadjir menambahkan, Piala Menpora 2021 yang digelar di beberapa tempat telah berjalan dengan baik, termasuk penerapan protokol kesehatannya. Karena itu, dia mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora akan menjadi dasar pertimbangan untuk pelaksanaan event olahraga di masa pandemi.

Lebih lanjut, Menko PMK menyadari bahwa kompetisi dalam dunia olahraga khususnya sepak bola sangat penting untuk ajang mencari talenta-talenta muda berbakat.

"Karena yang namanya olahraga khususnya sepak bola itu tanpa didukung frekuensi pertandingan yang cukup banyak itu tidak mungkin kita bisa melakukan talent scouting. Melacak pemain berbakat," kata Muhadjir Effendy.