Pemerintah Dorong Keluarga dan Anak Lawan Covid-19 Dengan Cerdik-Ceria

Jadi kami punya slogan yang sudah menjadi hal yang memasyarakat, 'Atasi COVID-19 dengan Cerdik Ceria.

Pemerintah Dorong Keluarga dan Anak Lawan Covid-19 Dengan Cerdik-Ceria
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes Dr.dr.Fidiansjah, SpKJ., MPH berbicara dalam acara diskusi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Senin (20/7/2020). (ANTARA/Katriana).

MONITORDAY.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong seluruh keluarga dan anak-anak di Indonesia untuk menghadapi pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang terangkum dalam slogan Cerdik dan Ceria.

"Jadi kami punya slogan yang sudah menjadi hal yang memasyarakat, 'Atasi COVID-19 dengan Cerdik Ceria'," kata Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ., MPH dalam acara diskusi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Senin (20/07/2020). 

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa di tengah pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak, banyak terkena dampak, tidak hanya dampak secara fisik, tetapi juga kondisi jiwa atau psikis.

Serang untuk dapat mengatasi persoalan yang terkait dengan kesehatan fisik, maka masyarakat diimbau melakukan beberapa langkah yang terangkum dalam slogan Cerdik dan Cerita, antara lain dengan perlunya sering melakukan pengecekan kondisi kesehatan secara berkala.

"Cek kesehatan secara berkala. Jadi masyarakat dengan situasi ini mari biasakan cek kesehatan secara berkala. Bukan karena ada COVID-19 saja. Tapi setelah nanti tatanan kehidupan baru pun, cek berkala ini harus menjadi budaya," ucapnya.

Bahkan, masyarakat diimbau untuk mengenyahkan asap rokok atau menghentikan kebiasaan merokok.

"Enyahkan zat yang memang tidak baik bagi tubuh kita, seperti rokok, narkotika, dan lain sebagainya," tambahnya.

Masyarakat, terutama keluarga dan anak-anak, katanya, pada urutan huruf R dari slogan Cerdik juga diajak untuk rajin melakukan aktivitas fisik.

Fidiansjah menambahkan, aktivitas fisik tersebut juga penting dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Berikutnya diet yang seimbang dan istirahat yang cukup juga perlu diupayakan untuk dapat menjaga kesehatan tubuh.

Ia mengatakan masyarakat juga diajak melakukan beberapa kiat untuk dapat menjaga kesehatan jiwa di tengah banyak pembatasan yang ditetapkan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.

Kiat atau langkah-langkah yang dianjurkan tersebut didefinisikan dan terangkum dalam slogan Ceria, antara lain masyarakat diajak untuk cerdas secara emosional dan spiritual.

"Bagaimana caranya? Dengan moto Ceria. Tidak hanya mencerdaskan intelektual, dalam konsep belajar mengajar ini maka keluarga juga diingatkan untuk mencerdaskan secara emosional dan spiritual," imbuhnya.

Menurut Fidiansjah, keluarga juga diajak untuk menumbuhkan empati.

"Ini kesempatan bersama keluarga untuk membangun kembali kerapuhan yang selama ini mungkin terjadi," lanjutnya.

Empati tersebut, katanya, juga berkaitan dengan perlunya rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing serta pentingnya membina interaksi karena aktivitas di dunia maya tetap tidak dapat mewakili perlunya interaksi bertatap muka.

"Jadi interaksi itu tetap harus dilakukan dengan semua keterbatasannya dan dengan protokolnya," ujarnya.

Fidiansjah juga menyarankan kepada keluarga untuk tetap memberikan asah, asih, dan asuh di dalam tumbuh kembang anak.

"Dalam situasi apapun, termasuk dalam suasana yang kita hadapi saat pandemi COVID-19 ini," pungkas Fidiansjah.