Merekam Kemesraan Jokowi dengan Para Ulama
Setelah sebelumnya sempat menerima sejumlah ulama Jawa Barat yang dipimpin Ketua MUI Jawa Barat, Jokowi lalu membalas kunjungan para ulama kenamaan dari Tanah Parahiyangan.

MONITORDAY.COM - “Keberagaman selalu menjadi bagian dari DNA Indonesia. Meskipun banyak tantangan, Islam di Indonesia selalu menjadi kekuatan yang moderat’. Demikian ucapan Presiden Jokowi yang dikutip para editor The Muslim 500, dalam publikasinya tentang 500 sosok muslim paling berpengaruh di dunia.
Hebatnya dalam publikasi tersebut, Presiden Jokowi berada di urutan ke-16 dari total 500 sosok di seluruh dunia. Publikasi tersebut tentu saja bukan tanpa sebab, meski belakangan mantan Walikota Solo ini diisukan anti ulama dan anti Islam, namun pengakuan tersebut sedikit bisa menggambarkan tentang hubungan dunia Islam dan Jokowi sesungguhnya.
Publikasi ini juga sebetulnya menguatkan hubungan Jokowi dengan kalangan Islam yang mulai mesra. Setelah sebelumnya sempat menerima sejumlah ulama Jawa Barat yang dipimpin Ketua MUI Jawa Barat, Jokowi lalu membalas kunjungan para ulama kenamaan dari Tanah Parahiyangan tersebut.
Seperti diketahui, pada 3 April 2018 lalu Ketua MUI Jabar bersama ulama dari kota Bandung dan sekitarnya bersilaturahmi dengan Presiden di Istana Negara. Dalam kesempatan tersebut Rahmat Syafei meminta Presiden untuk berkunjung ke kantornya jika sedang berada di Bandung.
Lalu, pada Selasa (17/4), Jokowi menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) jawa barat di jalan RE. Martadinata, Cihapit Kota bandung. Hal itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa barat.
Presiden disambut langsung Ketua Umum MUI Jabar Rahmat Syafei, Dewan Pembina MUI Miftah Farid dan Sekretaris Umum sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rafandi. Turut hadir mendampingi Presiden Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
Bersama para Pimpiman MUI Jabar, Jokowi sempat mengamati pajangan foto-foto Ketua MUI Jabar dari masa ke masa. Ada foto K.H. Suja'i yang merupakan ketua pada periode 1958-1967, K.H. Noer Ali, K.H., DR. E.Z. Muttaqien, K.H. R. Toto Abdul Fatah, dan K.H. A. Hafizh Utsman.
"Bahkan ternyata Mayjen TNI H.R. Dharsono pernah juga menjadi Ketua MUI Jawa Barat pada periode 1967-1971," ujar Jokowi dalam keterangannya.
Tak sampai setengah jam menyinggahi kantor MUI Jawa Barat, Jokowi lalu beranjak ke Sasana Budaya Ganesha, guna menghadiri peringatan Hari Lahir ke-58 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Menurut Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Presiden Jokowi telah memperjuangkan berbagai kepentingan umat muslim, seperti menetapkan adanya hari Santri, membuat Bank Wakaf Mikro di pesantren, termasuk hadir dalam kegiatan sejumlah ormas.
“Jadi kalau ada sebagian kecil yang menyuarakan bahwa Presiden selalu miring dalam konteks itu (agama), menurut saya perlu disudahilah, enggak perlu lagi dieksploitasi dan seterusnya,” kata Moeldoko di Komplek istana Negara, Senin (16/4).
[Mrf]