Direktur SAS Institute: Kedekatan Jokowi Dengan Islam Bisa Dilihat Dari Ucapan Dan Tingkah Lakunya
Direktur Said Aqil Siradj (SAS) Institute, Imdadun Rahmat menilai kedekatan presiden Joko Widodo dengan umat Islam bisa dilihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Hal tersebut menampik pandangan sebagian masyarakat saat ini, bahwa presiden RI ke-7 itu dikesankan anti-Islam.

MONITORDAY.COM - Direktur Said Aqil Siradj (SAS) Institute, Imdadun Rahmat menilai kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan umat Islam bisa dilihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Hal tersebut menampik pandangan sebagian masyarakat saat ini, bahwa Presiden RI ke-7 itu dikesankan anti-Islam.
"Ya kita nenilai sikap dan pandangan politik itu dari apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan," kata Imdadun, di Jakarta, kepada monitorday.com, Kamis, (19/4/2018).
Ia berujar, bahwa secara ucapan, Jokowi tidak pernah mengeluarkan frasa-frasa anti Islam. Seperti dalam pidato pidatonya, tidak ada sedikitpun menunjukan hal tersebut. Justru sebaliknya, kata Imdadun, menunjukan dukungan yang amat kuat terhadap Islam.
Kemudian secara perbuatan, Jokowi disebutnya amat dekat dengan tokoh-tokoh Islam. Temasuk juga dekat dengan Muhammadiyah dan NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia.
"Dekat juga dengan NU dan Muhammadiyah. Saat di NU dia menyatakan terimakasih dan menyatakan kedekatannya, dan juga ketika ke Muhammadiyah menyatakan kedekatannya," ungkap Imdadun.
Kepala negara menurut Imdadun memang sudah seharusnya dekat dengan semua golongan. Dan karena Indonesia diduduki oleh mayoritas umat Islam, berarti menjadi keniscayaan bagi Jokowi untuk dekat dengan umat Islam.
Kemudian, jika dikaitkan dengan Isu kriminalisasi ulama beberapa waktu lalu, menurut dia seharusnya masyarakat memandang secara objektif. Itu sebagai penegakan kasus hukum.
"Kalau ada orang atau tokoh yang dipersepsikan mungkin sebagai aktivis Islam lalu dia terkena kasus hukum dan ada kasus hukum yang berjalan yah jangan dianggap sebagai kriminalisasi ulama," sambungnya.
Karena itu, bagi Imdadun, tudingan sebagian masyarakat saat ini yang menganggap Jokowi Anti Islam merupakan pandangan yang amat tidak objektif. Dan pandangan itu menurutnya bisa jadi dilatarbelakangi oleh motif politik dan kekuasaan.
[Mrf]