Pemerintah Dinilai Siap Jika Diminta Pulangkan Rizieq

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah dinilai siap untuk memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Shihab (HRS) dari Arab saudi ke Indonesia. Hal ini dikatakan lantaran HRS telah bebas hukum, dan tidak ada lagi tuduhan terhadapnya.

Pemerintah Dinilai Siap Jika Diminta Pulangkan Rizieq
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab/net

MONITORDAY.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah dinilai siap untuk memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Shihab (HRS) dari Arab saudi ke Indonesia. Hal ini dikatakan lantaran HRS telah bebas hukum, dan tidak ada lagi tuduhan terhadapnya.

"Kalau mau pulang, silakan pulang saja. Pemerintah pasti siap memberi bantuan jika dibutuhkan untuk kepulangan HRS," kata Direktur Informasi dan Publikasi TKN Jokowi-Maruf, Dwi Badarmanto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/10).

Ia mengatakan, dugaan kasus yang pernah menjerat HRS merupakan kewenangan polisi. Karena itu dia meyakini pemerintah tak akan ikut campur terlalu jauh. Apalagi, sudah keluar SP3 sehingga tak mungkin dibesar-besarkan lagi. "Kan sudah SP3 kepolisian. Masak mau dikasuskan kembali," tukasnya.

Dwi menyayangkan, sejumlah pihak telah menggiring opini seakan-akan pemerintah akan menyerang kembali HRS saat datang ke Indonesia. Padahal pemerintah maupun TKN bersikap biasa saja dan tidak mempermasalahkan kepulangan HRS.

Politisi Partai Perindo ini menilai, meskipun HRS sering dikaitkan sebagai pendukung militan Prabowo, namun Ia mengatakan bahwa hal itu wajar saja, dan merupakan hak setiap individu untuk memberikan pilihan. Menurutnya, yang terpenting adalah menjaga demokrasi agar tetap kondusif, dan tetap konsisten laksanakan kampanye positif.

"TKN akan fokus pada postive campaign, di mana terus memberikan pendidikan politik ke publik soal prestasi dan kinerja Pak Jokowi selama ini. Cerita soal hal-hal positif dan kinerja Pak Jokowi saja sudah tidak ada habisnya. Jadi buat apa kita siapkan negative campaign atas kepulangan HRS ke Indonesia," pungkasnya.