Pemerintah Diminta Larang Reuni Alumni 212
Presidium Alumni (PA) 212 berencana menggelar reuni akbar 212 di Monas

MONITORDAY.COM - Barisan Masyarakat AntiKekerasan (Baskara) meminta pemerintah untuk tidak mengizinkan Reuni 212 maupun tabligh akbar keliling Indonesia yang akan dilakukan Rizieq Syihab dan pendukungnya.
"Kalau tidak dilarang maka akan berpotensi menimbulkan klaster baru COVID-19, dan sampai kapan kita bisa keluar dari krisis COVID-19 kalau pengawasan protokol kesehatan tidak ketat?" kata Penasehat Baskara, Dr Henry Yosodiningrat, SH, MH di Jakarta, Selasa (17/11/20).
Pengaca senior ini lebih lanjut menambahkan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya semua program pemerintah, khususnya terkait sosialisasi penerapan protokol kesehatan COVID-19.
"Kami siap menjaga dan mengawal Indonesia untuk segera keluar dari krisis multidimensi ini. Untuk itu kami segera mengadakan kunjungan ke beberapa pejabat negara untuk menyatakan kesiapan kami mendukung program pemerintah, khususnya terkait penanganan pandemi COVID-19 dan tugas lain kepada kami," tukas Henry.
Untuk diketahui, Presidium Alumni (PA) 212 berencana menggelar reuni akbar 212 di Monas, Jakarta, pada 2 Desember mendatang. Rencana itu semakin mencuat sejak Imam Besar FPI, Rizieq Shihab kembali ke Indonesia.
Dalam sebuah video berdurasi pendek, Jubir PA 212 yang dikenal dengan nama Babe Haikal Hasan menyampaikan, pihaknya akan tetap menggelar reuni alumni 212.
"Bapak buat pilkada gak? kalau bapak buat pilkada, kita buat reuni," ujar Haikal bersama Rizieq Shihab dalam video yang beredar di medsos tersebut.