Pembangunan KIT Batang Wajib Gunakan Produk Dalam Negeri

Pembangunan KIT Batang Wajib Gunakan Produk Dalam Negeri
KIT Batang/ net

MONITORDAY.COM - Semua barang kebutuhan pembangunan KIT Batang harus menggunakan produk dalam negeri karena ketersediaan sangat mencukupi. Kalau pun itu harus menggunakan barang impor maka pabriknya harus disini karena bertujuan untuk membuka lapangan kerja di Indonesia, boleh memakai APBN.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melarang penggunaan barang produk impor untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Menurutnya larangan impor itu sudah menjadi policy (kebijakan) nasional di Kementerian PUPR. Kalau dulu lebih diprioritaskan produk dalam negeri, sekarang dilarang impor.

Menteri Basuki mengatakan kebijakan larangan produk impor untuk pembangunan di KIT Batang karena menggunakan uang Anggaran Pendapatan Belanja Negera (APBN) sehingga diwajibkan memakai produk dalam negeri. Jadi misalnya (akan mengimpor aspal, lampu penerangan jalan, dan lainnya maka kalau mau memakai barang impor harus punya pabrik di Indonesia. Kalau impor itu hanya menjadi pembeli atau konsumen dalam perdagangan.

Kementerian PUPR tidak akan mengatur (pembelian produk impor) jika uang pembangunan KIT Batang menggunakan uang swasta tetapi persoalannya uang yang akan digunakan untuk pembangunan KIT berasal dari uang APBN.

Progres pembangunan KIT Batang sudah lebih dari yang direncanakan yaitu 4,7 persen dari target 1,8 persen. Dari laporan Ketua Konsorsium KIT Batang pada kuartal ketiga tahun ini sudah ada empat investor besar yang masuk. Karena itu, kami menargetkan semua infrastruktur sudah selesai pada 2021.

Pemerintah siap mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menunjang Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah. Dari total luas (lahan) 3.100 hektare, Pemerintah akan memprioritaskan fase pertama seluas 450 hektare supaya mempercepat investasi di tahun ini.

Beberapa penunjang untuk mempercepat pembangunan di KIT Batang antara lain pembangunan jalan dan penyediaan jaringan listrik sehingga investor tinggal membangun pabriknya.

Saat ini ada empat investor besar yang masuk ke KIT Batang pada kuartal ketiga sehingga ditargetkan pada 2021 (pembangunan infrastruktur) selesai tepat waktu. Ada dua tahap mulai dari pembangunan saluran air dengan debit 450 liter per detik. Setelah dibangun Bendungan Kedunglanggar yang akan mampu mengairi KIT Batang dan masyarakat sekitar.

Para pekerja tidak perlu khawatir karena rumah susun pekerja akan selesai pada tahun ini. Ada 10 tower untuk para pekerja. Jadi semuanya harus disiapkan secara cepat dan ditargetkan tahun ini selesai.

Untuk membantu perekonomian daerah, Pemkab Batang harus lebih mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja lokal agar dapat mengurangi beban masyarakat yang saat ini terdampak pandemi COVID-19.