Pelabuhan di Tanjungpandan Didorong KKP Jadi Kawasan Minapolitan

Pelabuhan di Tanjungpandan Didorong KKP Jadi Kawasan Minapolitan
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan, Belitung/ Dok. KKP

MONITORDAY.COM - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Tanjungpandan, Belitung, rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan minapolitan. 

Kawasan pelabuhan itu nantinya tidak hanya menjadi untuk aktivitas perikanan, tapi juga pertanian dan pariwisata berbasis mina agro ecotourism.

Demikian disampaikan Direktur Kepelabuhanan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Frits P Lesnussa dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Senin (15/2/2021).

Terkait persiapan lahannya, kata Frits, saat ini dalam tahap pembahasan, dan akan disiapkan oleh Bupati.

"Kawasan PPN Tanjungpnadan saat ini 4,93 hektar dan rencananya akan kai kembangkan hingga 20 hektar," kata Frits. 

Selain Frits, terdapat pihak lainnya yang terlibat yaitu Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto serta didampingi Bupati Belitung Sahani Saleh, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Firdaus Zamri dan Direktur PT Belitong Mandiri (BUMD) Azrul Azwar.

Frits menilai posisi geografis Kabupaten Belitung yang sangat strategis, di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)1. Oleh karena itu, perlintasan jalur Singapura - Australia menjadi alasan PPN Tanjungpandan perlu dilakukan pengembangan.

Kemudian, potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka.

"Berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), perairan Bangka Belitung menjadi bagian dari WPPNRI 711 dan WPPNRI 712 dengan total potensi perikanan mencapai 2.108.758 ton per tahun," sambung Frits.

Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh, peluang investasi di Belitung sangat besar. Maka dari itu pihaknya tengah berupaya untuk menjadikan rencana ini terealisasi.

"Pertama, komitmen kami sebagai pemerintah daerah akan mengupayakan lahan terlebuh dahulu. Kami targetkan agar dapat masuk dalam proyek strategis nasional dan akan kami optimalkan," sebutnya.

Adapun Ketua Umum PII, Heru Dewanto menyebutkan tidak hanya perikanan tangkap yang dapat digenjot di kawasan tersebut. Perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, industri pertanian serta pertanian menjadi nilai jual.

"Tentu saja kami akan mendukung hal ini menjadi program nasional Pemerintah Indonesia. Kontribusi pemikiran insinyur Indonesia yang sehari-hari bertugas di pemerintah, perguruan tinggi maupun sektor swasta kita kolaborasikan dalam bentuk proposal untuk menjadikan kawasan ini sebagai salah satu penopang perekonomian nasional," tukasnya.