Peci Hitam Strategi Ahok-Djarot Menang di Pilkada DKI Jakarta
Berbagai strategi untuk menjadi pemenang pada gelaran pilkada DKI Jakarta putaran dua terus dilakukan.

MONDAYREVIEW.COM- Berbagai strategi untuk menjadi pemenang pada gelaran pilkada DKI Jakarta putaran dua terus dilakukan. Seperti pasangan Basuki Tjajaja Purnama (Ahok) – Djarot Syaiful Hidayat mengunakan strategi terayar. Pada kertas suara di Pilgub putaran dua Djarot tempil beda dengan mengenakan peci warna hitam. Di putaran pertama lalu dia dan pasangannya, Ahok tampil hanya dengan kemeja kotak-kotak.
Menurut Direktur Eksekutif Media Survei Indonesia (Median) Rico Marbun strategi yang digunakan pasangan nomor dua untuk merebut suara dari kalangan pemilih muslim. Selain itu, dengan Djarot mengenakan peci juga sebagai upaya untuk memperbaiki citranya bersama Ahok yang dinilai tidak sehat, pasca Ahok ditetapkan tersangka atas dugaan penistaan agama.
"Penggunaan peci merupakah salah satu pilihan yang logis dan konsisten dengan strategi itu (merebut pemilih muslim). Sebab memang kompetisi paling kuat tinggal di segmen demografi itu," jelasnya di Jakarta, Kamis (23/3).
Selain itu, dia menilai bahwa sosok Djarot yang dianggap tepat untuk dijadikan alat untuk mendekati umat islam. Pasalnya figur Djarot memiliki resistensi kecil. Seperti diketahui Djarot selalu menghadiri acara-acara pengajian, termasuk pengajian di Masjid At Tin di acara Haul Soeharto yang sempat heboh.
Menjadi Perbincangan
Berubahnya gambar Djarot pada kertas suara pilgub putaran dua ini menjadi perbincangan para pandukung pasangan Anies-Sandi. Melalui media sosial dan beredar pesan berantai, mereka menyerukan agar berhenti menggunakan gimmick Coblos Pecinya.
Seperti Anggota DPD dari dapil Jakarta Fahira Idris melalui akan instagramnya. “agar dapat diketahui oleh seluruh relawan Mas @aniesbaswedan &@sandiuno, mulai hari ini jangan sosialisasikan COBLOS PECINYA, karena di kertas suara yang baru, Djarot kali ini pakai peci juga,” tulis @fahiraidris, Jumat (24/3).
Hal yang sama juga dilakukan oleh politisi Partai Demokrat. Pada akun Twitternya Andi Arief menyindir langkah pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor 2. “Berikan aku sepuluh peci, maka aku akan guncang kotak suara,” cuitnya.