Pasien COVID-19 di Sulteng yang Sembuh Bertambah Jadi 191 Orang

Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyebut dua pasien COVID-19 dinyatakan sembuh hari ini.

Pasien COVID-19 di Sulteng yang Sembuh Bertambah Jadi 191 Orang
Sejumlah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) mengikuti rapid test COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/7/2020). Pelaksanakan rapid test terhadap PPDP tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat atau bebas virus COVID-19 saat terjun ke masyarakat untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih yang ikut memilih dalam pemilihan kepala daerah serentak 2020.

MONITORDAY.COM - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyebut dua pasien COVID-19 dinyatakan sembuh hari ini.

“Dua pasien COVID-19 di Kabupaten yang sebelumnya menjalani perawatan secara mandiri dinyatakan sembuh hari ini sehingga total pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh bertambah menjadi 191 orang,” katanya di Palu Selasa petang.

Dua pasien tersebut, lanjutnya, telah diperbolehkan pulang dan berkumpul bersama anggota keluarga.

Saat ini tersisa 15 pasien COVID-19 di sejumlah daerah di Sulteng yang masih menjalani isolasi baik secara mandiri maupun di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

Dari 15 pasien itu, 10 pasien di Kabupaten Banggai menjalani isolasi secara mandiri, dua pasien di Morowali Utara menjalani isolasi mandiri, satu pasien di Donggala menjalani isolasi mandiri.

“Dan dua pasien di Banggai Kepulauan (Bangkep) menjalani isolasi di fasilitas kesehatan Pemerintah Kabupaten Banggai,” ujarnya.

Sementara 36 sampel usap atau swab, kata Haris, masih dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu.

"Kami berharap kasus COVID-19 di Sulteng terus berkurang dan seluruh pasien dapat sembuh seiring dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus tersebut,"terangnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar mendukung tim surveilans dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19.

Langkah tersebut, ujar dia, sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir tahun lalu itu