Panja PJP Setujui Rekomendasi Ormas Islam Terkait Frase Agama

Panja PJP Setujui Rekomendasi Ormas Islam Terkait Frase Agama
Ketua Panitia Kerja (Panja) Peta Jalan Pendidikan (PJP) Komisi X DPR, Syaiful Huda, menanggapi kritik Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang menilai tidak adanya frasa 'agama' dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. (istimewa)

MONITORDAY.COM - Rancangan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 menimbulkan pertanyaan di kalangan tokoh ormas Islam. Hal ini disebabkan dari hilangnya frase agama dalam rumusan visi pendidikan Indonesia 2020-2035. 

Ketua Umum PP. Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan kritiknya terhadap rumusan tersebut yang menurutnya bertentangan dengan UUD 1945. Hal yang sama disampaikan oleh Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang juga menyoroti proses penyusunan PJP ini yang kurang transparan. 

Menanggapi kritik tersebut, Ketua Panitia Kerja (Panja) Penyusunan Peta Jalan Pendidikan (PJP) Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan aspirasi umat Islam terkait PJP sudah sejalan dengan pemikiran Panja. Nantinya panja akan menyampaikan rekomendasi ini kepada tim penyusunan naskah agar frase agama tidak dihilangkan dalam visi pendidikan Indonesia. 

"Oleh karena itu hasil rekomendasi panja, karena ini menjadi concern kami di panja sebagaimana kritiknya Pak Haedar, masuk dalam rekomendasi kami bahwa semua nafas dari dunia pendidikan kita tidak boleh lepas dari spirit keagamaan," kata Syaiful kepada awak media Ahad (7/3).

Syaiful mengungkapkan, dalam proses pembahasannya, panja PJP juga melibatkan sejumlah ormas keagamaan dari seluruh agama di Indonesia. Hasilnya panja memperoleh masukan terkait pentingnya agama masuk ke dalam peta jalan pendidikan .

"Dari hasil masukan itu tetap intinya sama apa yang disampaikan Pak Haedar dan kita bersyukur masukan itu sudah menjadi bagian dari rekomendasi utuh panja PJP," tuturnya.