Optimisme di balik Surplus Neraca Perdagangan
Di tengah berbagai tekanan, neraca perdagangan kita diprediksi akan surplus

MONDAYREVIEW- Situasi ekonomi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah. Tekanan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dollar belum sepenuhnya reda. Sementara itu perdagangan antar negara dihantui dengan isu perang dagang sebagai imbas dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap Tiongkok dan sebaliknya.
Neraca perdagangan RI cenderung defisit di awal tahun sampai dengan pertengahan tahun ini. Hal ini mengakibatkan tergerusnya cadangan devisa negara. Diperlukan adanya peningkatan ekspor agar nilai ekspor bergerak naik. BI dan pemerintah pun harus terus mencari upaya untuk meningkatkan potensi ekspor Indonesia guna mengendalikan kondisi neraca perdagangan dan cadangan devisa.
Kabar yang memicu optimisme Indonesia datang beberapa saat yang lalu. Detik.com memberitakan bahwa Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca perdagangan periode Juni akan terjadi surplus. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah mengungkapkan prediksi sesuai dengan tracking yang dilakukan BI terhadap data trade balance Juni. Impor bulan Juni menurun signifikan, sehingga trade balance Juni 2018 diperkirakan akan mengalami surplus.
Sebagaimana kita ketahui, neraca perdagangan ialah daftar yang membandingkan antara jumlah nilai barang-barang yang diekspor dengan jumlah nilai barang-barang yang diimpor oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu, umumnya satu tahun.
Neraca perdagangan dikatakan aktif jika jumlah nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, berarti neraca perdagangan mengalami surplus. Neraca perdagangan dikatakn pasif jika nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor, sehingga neraca perdagangan mengalami defisit.
Berbeda dengan neraca pembayaran yang merupakan daftar yang memberikan gambaran ringkas semua transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun.
Neraca pembayaran ialah catatan sistematis tentang transaksi-transaksi internasional antarpenduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pada periode tertentu yang dinilai dengan uang.
Penyusunan neraca pembayaran sebuah negara mesti didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan IMF. Aturan tersebut termuat dalam balance of payment textbook. Dalam neraca pembayaran tersebut terdapat dua jenis transaksi, yakni transaksi debit yang menimbulkan kewajiban pemayaran ke negara lain dan transaksi kredit yang menimbulkan hak penerimaan dari negara lain.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan pada Juni 2018 surplus lebih dari US$ 1 miliar. Angka surplus ini diharapkan akan mampu mendongkrak kembali cadangan devisa negara. Pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa angka surplus ini lebih tinggi dari yang awalnya diperkirakan hanya sebesar US$ 900 juta.
Optimisme atas perbaikan ekonomi negara semakin terlihat ke depan. Tantangan dalam menjaga stabilitas Rupiah diharapkan dapat terjawab dengan strategi yang bersifat mendasar dan jangka panjang.