Operasi Ramadniya Siap Kawal Kelancaran Mudik

Semua pihak yang terkait untuk mengawal kelancaran mudik tahun ini sudah bergerak.

Operasi Ramadniya Siap Kawal Kelancaran Mudik
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM – Guna mengecek persiapan jajarannya dalam mengawal arus mudik 2017 Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jendral Tito Karnavian menggelar apel Operasi Ramadniya di Lapangan Silang Monal, Jakarta Pusat, Senin (19/6).

Selain Kapolri, apel pagi ini dihadiri oleh 1.896 personel Polri, TNI, dan instansi terkait. Antara lain Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan  perwakilan dari TNI, Basarnas, Dirjen Kominfo, dan Kementrian PUPR.

Menurut Tito apel yang digelar pagi ini hanya sekedar formalitas. Pasalnya semua pihak yang terkait untuk mengawal kelancaran mudik tahun ini sudah bergerak. Tito mengungkapkan bahwa Polri dan pihak-pihak terkait sudah melakukan pengecekan di lapangan. Termasuk, kata dia perihal kelaikan jalan dan prediksi titik-titik kemecetan dan cara mengatasinya. 

"Kita sudah melakukan rapat sangat sering sekali dengan semua instansi, bahkan tim teknis lapangannya sudah jalan mengecek ke lapangan ke lapangan,"paparnya.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa Operasi Ramadniya merupakan operasi pengganti operasi ketupat seperti lebaran sebelumnya. Dan operasi  tersebut akan berlangsung selama 16 hari, yakni dimulai pada 19 Juni sampai 4 Juli 2017. “Ini adalah pengganti operasi ketupat . Dan Hari ini (operasi Ramadniya) dimulai secara resmi tanggal 19 sampai dengan  tanggal 4 Juli,"jelasnya.

Di tempat terpisah Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengungkapkan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat, Polrestabes Bandung telah  mengerahkan sedikitnya 2.050 personel  dari unsur TNI Polri dan instansi terkait. Dan sedikitnya telah menyediakan  34 pos pengamanan. “Dan operasi Ramadniya telah dimulai H-7 sampai H+7,” kata Hendro disela pengecekan Pospam, Cikapayang Dago, Kota Bandung, Senin (19/6).‎ 

Hendro mengungkapkan 34 pos  tersebut terdiri dari satu pos utama, tiga pos pelayanan (posyan), dan 30 pos pengamanan (pospam) yang dihadirkan dari Polsek di wilayah hukum Polrestabes Bandung. Pos yang didirikan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang sedang mudik di Kota Bandung. Selain itu juga untuk mengamankan rumah warga yang meninggalkan rumah karena mudik. 

Dia menambahkan, 30 pospam itu disebar di 30 titik strategis untuk melayani warga Bandung. Setiap pospamnya akan dihuni 10 personel kepolisian dengan dipimpin satu perwira langsung. "Pospam ini diisi satu perwira yang menjadi penanggung jawab," ujarnya. 

Adapun untuk posyan akan ditempatkan 15 personel Polri, TNI dan Dishub. Setiap pos tersebut kata dia, didekorasi dengan warna merah putih. Pos itu mengambil tema kebangsaan. Maksud mengambil nuansa merah putih, kepolisian ingin menunjukan kesolidan terhadap NKRI. "Ini wujud kita terhadap NKRI," jelasnya.