Muslimat NU Buktikan Tak Ada Serbuan TKA di Morowali

Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan kerja ke IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) Selama dua hari yakni pada tanggal 28 & 29 Januari 2019, dan meninjau langsung kawasan industri seluas dua ribu hektare itu.

Muslimat NU Buktikan Tak Ada Serbuan TKA di Morowali
Ilustrasi foto TKA asal Tiongkok/istimewa

MONITORDAY.COM - Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan kerja ke IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) Selama dua hari yakni pada tanggal 28 & 29 Januari 2019, dan meninjau langsung kawasan industri seluas dua ribu hektare itu.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk membuktikan kebenaran informasi tentang serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terus dihembuskan. Bahkan ada yang menyebut jumlahnya ratusan ribu orang malah jutaan. 

Dalam kunjungan tersebut tidak ditemukan seperti apa yang ada di informasi yang tersebar di dunia maya tersebut. Setelah ditelusuri di lapangan, ternyata jumlah TKA yang ada di kawasan industri itu hanya 3.000 pekerja atau setara 9.37% dari total pekerja asli Indonesia di sana.

“Kalau dikatakan seperti yang viral di sosial media (Facebook), bahwa ada ratusan ribu bahkan jutaan TKA China di Morowali, itu hanya Hoaks," kata Anggota Dewan Pakar Muslimat NU Masruroh, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/1). 

Masruroh mengatakan, bahwa dari penjelasan dari penjelasan pihak IMIP sendiri, para TKA yang ada nantinya akan kembali ke negaranya setelah transfer teknologi kepada karyawan Indonesia selesai. Artinya, ini merupakan hal yang positif bagi kita semua karena skill tenaga kerja kita semakin bertambah. 

Mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menambahkan, Keberadaan kawasan industri IMIP ini, mempunyai dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat Morowali secara khusus dan Indonesia secara umum. 

Sebagai pendidik, Masruroh mengapresiasi IMIP yang juga membuka Politeknik Industri Logam di Morowali. Dia berharap seleksi masuk Politeknik Industri Logam Morowali juga harus dilakukan ke daerah-daerah lain. "Tujuannya membuka peluang yang sama bagi lulusan SMA yang ada di daerah seperti Kalimantan dan Papua," pungkasnya.