Mungkinkah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi? Ini Kata Pakar UNS!

MONITORDAY.COM - Sudah lebih hampir 2 tahun bangsa ini hidup dalam kondisi pandemi covid-19. Masyarakat kita menjalani kehidupan dengan aturan protokol kesehatan. Saat jumlah penderita meningkat, pemerintah menerapkan pembatasan sosial.
Dalam beberapa bulan pertama tahun 2022, varian omicron sudah menyebar di Indonesia. Namun tak seperti yang diduga, masyarakat bisa melewati puncak omicron tanpa kendala yang berarti. Hal ini menjadi kabar baik bahwa bangsa kita akan segera memasuki era baru yakni endemi.
Lantas mungkinkah kita bisa keluar segera dari pandemi? Apa kata pakar?
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sekaligus Dokter Spesialis Paru dan Konsultan, Prof. Reviono, memberikan pandangan terkait apakah dimungkinkan adanya perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.
Prof. Reviono menyampaikan, sudah lebih dari 2 tahun sejak kasus pertama mengenai Covid-19 resmi didiagnosis, banyak masyarakat yang sudah lelah akan kondisi ini dan berharap untuk segera berakhir. "Tidak ada satu pun dari para ahli yang dapat memastikan bagaimana pandemi ini akan berakhir. Namun, hal ini bisa dicoba diprediksi dengan mencari tahu kilas balik pandemi flu 1918. Yang mana dapat memberikan peta jalan untuk apa yang diharapkan seabad kemudian," ucap dia melansir laman UNS saat mengisi sebuah acara.
Dia mengatakan, setelah beberapa tahun fatal virus yang menyebabkan pandemi 1918, akhirnya mereda juga. "Ketika kekebalan populasi dari infeksi meningkat, kematian infeksi meningkat, kematian menurun, dan virus menjadi influenza musiman yang kurang mematikan meskipun keturunannya masih beredar sampai sekarang," ujar Prof. Reviono.
Sehingga, ada kesempatan dunia semakin pulih dari Covid-19. Meski, Prof. Reviono mengatakan dari pandemi flu 1918, virus tidak mungkin hilang sepenuhnya. Namun, saat itu pun sudah berangsur beralih status menjadi endemi.
Tak menutup kemungkinan, Covid-19 akan berubah statusnya menjadi endemi. "Faktor yang dapat mempengaruhi perubahan status pandemi jadi endemi yakni, kasus stabil atau setidaknya dapat diprediksi," tambah dia.
Suatu penyakit dikatakan endemi jika reproduction number stabil pada angka satu, dalam artian satu orang yang terinfeksi rata-rata menginfeksi satu orang lainnya. Kemudian angka kematian yang rendah dan dapat diterima masyarakat.
Cakupan vaksinasi yang luas. "Para ahli pun mengatakan, peningkatan kekebalan tubuh baik dengan vaksinasi atau infeksi alami, dapat membantu mendorong kita ke endemi dengan Covid-19. Serta munculnya herd immunity yang mana sistem kekebalan mereka tidak akan terkena virus," ungkap Prof. Reviono.