MUI: Keadilan Kata Kunci Perdamaian Antara Umat Beragama

Tema keadilan menjadi akar permasalahan untuk mewujudkan perdamaian antara umat beragama

MUI: Keadilan Kata Kunci Perdamaian Antara Umat Beragama
Peserta Musyawarah Nasional Tokoh Antar Agama berpose di sela-sela acara yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Shangrila, Jakarta.

MONITORDAY.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) tokoh antar agama bertema "Membangun Budaya Damai untuk Persatuan Bangsa".

Kegiatan ini merupakan inisiasi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP DKAAP) Prof. Dr. Syafiq Mugni, MA dengan menghadirkan 250 tokoh-tokoh lintas agama.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan mengatakan, dalam dialog tersebut mencuat kepermukaan bahwa tema keadilan menjadi akar permasalahan untuk mewujudkan perdamaian antara umat beragama.  Keadilan di maksud terkait masalah ekonomi, sosial, budaya, penegakan hukum, dan lain-lain.

“Salah satu rekomendasi yang disampaikan MUI  agar tercipta kedamaian, maka keadilan menjadi kata kunci yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam mewujudkan kedamaian,” katanya kepada Monitorday.com di Jakarta, Jumat (13/09/2019).

Sementara itu, Kepala Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Syafiq Mughni mengungkapkan, kegiatan ini digelar dalam rangka membangun kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, selama ini usaha mewujudkan budaya damai masih pada tataran dialog lintas agama.

“Dialog tersebut meskipun penting namun belum cukup. Karena itu, kegiatan ini juga mengangkat agenda lain seperti kegiatan-kegiatan bersama yang sifatnya lebih konkret,” katanya.

Syafiq kemudian menambahkan, perdamaian adalah syarat mutlak bagi stabilitas dan pembangunan yang berkelanjutan. Perdamaian selalu dibutuhkan di mana dan kapan saja, dan karena itulah harus merupakan perdamaian yang berkelanjutan bukan yang sporadis dan berjangka pendek.

“Budaya damai perlu dikembangkan agar masyarakat memiliki daya tahan kuat untuk menangkal berbagai macam ancaman baik internal maupun eksternal terhadap keutuhan bangsa dan negara. Salah satu upaya yang dibutuhkan adalah membangun budaya damai,” ujarnya.

Turut hadir beberapa organisasi lintas agama dalam Munas ini di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan lain-lain. Munas digelar selama tiga hari sejak Rabu 11 September hingga Sabtu 14 September 2019, di Hotel Shangri-La, Jakarta.